Nutrishake dari Oriflame

Sejak Februari 2012 ini, Oriflame mengeluarkan produk Nutrishake, suatu produk nutrisi untuk kecantikan dan kesehatan, menggunakan bahan-bahan yang efektif baik terinspirasi oleh alam dan formula inovatif. Produk ini  merupakan suplemen gizi seimbang yang berkualitas tinggi, memberikan dukungan nutrisi optimal bagi tubuh kita dan kebutuhan sehari-hari kulit.

Ketika pertama kali launching, saya langsung mencobanya. Saya langsung tertarik melihat flyer yang ada di katalog oriflame yang menyebutkan beberapa manfaat Nutrishake yaitu
- Terbukti menjaga berat badan ketika dikonsumsi sesuai dengan Wellbeing Roadmap
- Memuaskan rasa lapar
- Meningkatkan energi dan fokus
- Melengkapi nutrisi  karena kayak protein, serat dan omega 3
- Alami dalam hal rasa dan bahan-bahan yang digunakan
- Bebas bahan pewarna dan pengawet

Saya merasa inilah produk yang saya cari. Sebagai ibu rumah tangga yang sibuk dengan pekerjaan rumah tangga dan bisnis tercinta, saya perlu energi yang tinggi serta tetap fokus mengerjakan bisnis.

Hasilnya setelah seminggu mengkonsumsi produk ini? Hemm saya merasa tetap bersemangat sepanjang hari, tidak terlalu merasa lapar sehingga tidak banyak ngemil diantara waktu makan dan yang paling terasa adalah BAB saya jadi lancar karena kandungan seratnya yang tinggi.

Pengalaman saya langsung saya ceritakan kepada keluarga dan teman-teman dan tentu saja mereka langsung mencobanya. Mereka sangat menyukainya, terutama orang tua saya.

Hemm karena saya member oriflame, jadi saya bisa dapatkan Nutrishake dengan harga member. Tidak berat di kantong, malah penghasilan saya jadi meningkat dengan adanya Nutrishake ini.

Pendapatan Kedua, Bukan Kerja Sampingan

Semalam nonton Mario Teguh Golden Ways di Metro TV, meskipun tidak sampai habis karena anak-anak rewel minta bobo dan tv dimatikan, tapi sempat menyimak beberapa hal yang cukup penting dan benar adanya sesuai kenyataan.
Topiknya adalah Tidak Takut Lagi
Pada dasarnya saya adalah orang yang penakut, sangat khawatir tentang masa depan dsb. Sampai akhirnya kita bisa ikhlas berupaya, maka semuanya dapat dilewati dengan baik. Ujian yang datang dikerjakan saja dan dinikmati sebagai suatu pengalaman berharga.

Yang menjadi salah satu perhatian saya adalah ketika seorang Bapak bertanya bahwa dia sudah bosan menjadi pegawai selama 10 tahun dan ingin berwiraswasta tetapi mendapat larangan dari istri dan keluarganya. Pak Mario sih bilang ini wajar, karena di usia 40an, suami biasanya menangkap kesempatan dan istri mulai cemas dengan keamanan pemasukan yang sudah aman dari gaji bulanan. Caranya adalah tidak melepaskan langsung pekerjaan pertama tapi mulai merintis wirausaha. Jangan sebut itu kerja sampingan tetapi sebutlah second income yang jika lama-lama diseriusin bisa menjadi income utama.

Hal ini juga terjadi dengan saya walau saya tidak seberani yang dibicarakan oleh pak Marion karena posisi saya sebagai Ibu. Saya merasa sedikit aman dengan keberadaan suami saya yang seorang dosen, memperoleh gaji aman setiap bulan walau mungkin pas-pasan sekali untuk hidup, sehingga saya harus membantu kerja di sebuah pabrik swasta.
Keinginan kerja di rumah dekat dengan anak membuat saya menjalani kerja kantoran + kerja online di waktu-waktu yang sudah saya jadwalkan. Saya tidak pernah menganggap ini sebagai kerja sampingan melainkan pekerjaan harapan masa depan sebagai second income saat ini.
Dan ternyata benar saja, 2 tahun kemudian, second income saya berubah menjadi income utama buat saya dan tambahan yang sangat berarti untuk keluarga saya. Ketakutan saya tidak memperoleh penghasilan jika diam di rumah ngemong anak juga bisa teratasi.
Jika kita ihklas berupaya, pasti ada hasilnya :)

Tutup Tahun TK Dunia Anak

Tidak terasa, Dede sudah lulus TK :)
Sudah 3 tahun sekolah di TK-TB Dunia Anak. Ada perasaan sedih juga berpisah dengan guru-guru dan teman-temannya. Apalagi teman-teman Dede kebanyakan memilih SD swasta, jadi hanya ketemu dengan 2-3 orang saja di SD Negeri deket rumah [jika keterima :D]
Seperti acara tutup tahun sebelumnya, acara yang dinanti adalah operetnya. Anak-anak memainkan operet, menari, bernyanyi dan dubbing suara mereka :)
Tahun ini, judulnya adalah Bawang Merah Bawang Putih
Kebetulan Dede ditunjuk sebagai narator dan penari kodok, teman Bawang Putih.
Karena sudah TK B biasanya tugasnya lebih banyak. Begitu juga dengan Dede. Dia kebagian beberapa tugas, nyanyi 4 lagu koor, main pianika 2 lagu koor, narator dan nari kodok. Sempet ada accident muntah segala karena masuk angin :D. Untungnya acara lancar dan dia semangat walau capek.
Sekarang persiapan menunggu pendaftaran SD :)
Semoga bisa diterima di SD dekat rumah.

Kerja di Rumah tanpa PRT [2]

Hemm lanjut ke jadwal saya kerja di rumah yaa
Tapi sebelumnya mau sharing dulu keuntungan dan kerugiannya.

Kerugiannya ya kita capek, apalagi ada bayi, anak, suami kerja kadang sampai malam dan kita sendiri juga kerja walaupun di rumah yaa, tapi yang namanya kerja kan butuh waktu dan konsentrasi juga :)

Keuntungannya pasti ada dong. Setiap keadaan pasti ada positif dan negatifnya. Kami berempat jadi lebih dekat dan lebih kompak. Karena tugas rumah tangga dibagi dan kami bisa saling membantu. Badan juga lebih fit karena dipaksa bergerak, gak hanya duduk saja karena kebetulan pekerjaan saya dikerjakan online yang pastinya sering duduk di depan komputer. Terus si Bapak yang dulunya gak terlalu bisa momong dan kerja rumah tangga jadi lumayan bisa :)

Jadwal kerja saya sebenarnya berubah-ubah menyesuaikan dengan perkembangan si baby. Kalau si kakak sih udah pasti jadwalnya dia. Karena dia sekolah dan ketika bermain dan belajar pun waktu sudah ditentukan sendiri.

Untuk si adik berubah-ubah nih. dari bayi - 6 bulan kerjaan saya serabutan. Karena ASI ekslusif, jadi saya kerja bisnis dan kerja rumah tangga sebisanya. Saya menyusui saat bayi menginginkan dan juga waktu tidur saya amburadul sekali, apalagi 3 bulan pertama, sering banget begadang.

Usia bayi 6 - 10 bulan :
Pagi : saya masak, nyuci, siapkan perlengkapan kakak sekolah, kemudian mengurus bayi dan menidurkannya. Ketika bayi tidur saya kerja bisnis. Menyapu + ngepel rumah tugas Suami jika dia berangkat siang ke kampus :).
Siang : Nemenin kakak bermain dan belajar bersama adik, makan siang, menidurkan anak-anak. Begitu anak-anak tidur, saya bisa kerja online lalu kemudian setrika baju.
Sore : anak-anak bangun, saya preparasi masak untuk makan malam, menyiram tanaman dan nyapu depan rumah, kemudian mandikan anak-anak dan ikutan mandi juga, kemudian duduk manis belajar dan bermain sambil menunggu Bapak pulang kerja jika Bapak pulang sore, jika Bapak pulang malam, kami langsung makan malam.
Malam :  makan malam, bermain [piano, catur, dll], belajar dan membaca, nonton shaun the sheep, persiapan tidur. Setelah menidurkan anak-anak, jika masih ada sisa tenaga, saya kerja online lagi, tapi jika punggung sudah pegal saya kerja online via blackberry saja.

Usia adik 11 bulan ke atas
Pada dasarnya hampir sama, hanya saja waktu kerja saya yang ekstra lebih banyak karena dia mulai naik kursi, merangkak, berjalan dan sekarang sudah mulai berlari.
Oya saya juga kadang kebagian jemput kakak pulang sekolah. Jadi saya dan adik jemput kakak jalan kaki. sekolahnya tidak terlalu jauh tapi lumayan pegel juga punggungnya gendong si adik. Tapi lumayanlah dipaksa berolahraga.

Hemm...manajemen waktu sangat diperlukan. Karena jika tidak pekerjaan pasti terbengkalai. Sering sekali pekerjaan saya tidak sesuai jadwal karena ulah si Adik. Dan ketika ada waktu luang, misalnya saat menyusui atau menidurkan adik, saya pasti menyusun rencana baru untuk mengatasi perubahan jadwal tersebut hehe :).
Apapun yang terjadi setiap harinya, saya nikmati sebagai berkah menjadi seorang ibu dan istri. Ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa buat saya. Selalu ada hal menarik setiap harinya untuk dikenang dan diceritakan pada suami dan ibu saya. Saya selalu berbagi dengan ibu saya walaupun via telepon untuk memperoleh masukan agar saya bisa menjadi lebih baik sebagai istri dan ibu :)

Semoga dengan keputusan saya bekerja di rumah, dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan anak-anak saya sehingga mereka bisa tumbuh dengan sehat, ceria, bersifat baik dan pintar demi masa depan mereka.