Anakmu Bukanlah Anakmu

Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

*Kahlil Gibran*

Belajar Mengemudi (V)

Hari terakhir belajar mengemudi rasanya kok berat ya. Mungkin memang harus mengambil kelas tambahan, bisa-bisa satu paket lagi dan mengajak si instruktur menemani menggunakan mobil pribadi.

Si Bapak telat jemput karena jalanan macet katanya. Tidak apa-apalah saya bisa maklum kok.

Saatnya belajar tanjakan dan parkir pararel. Duuh denger tanjakan udah ngeri karena takut mobil jadi mundur dan nabrak yang dibelakang dan denger kata parkir dah keder duluan karena sebelumnya parkir mundur susahe minta ampun. But the show must go on. Gak bisa hanya bilang takut aja trus tidak melakukan apa-apa.

Langsung menuju arena tanjakan dan untungnya sepi jadi tidak terlalu takut mengganggu orang lain. Intinya adalah keseimbangan antara gas dan kopling. Kita hanya main di gas, kopling dan siaga dengan rem tangan.
Dalam keadaan macet total/berhenti, injak kopling habis, rem, posisi gigi netral,  dan angkat rem tangan. Ketika akan berjalan merambat, kopling tekan penuh, posisi gigi 1, berikan gas sedikit [penuh perasaan], lalu angkat rem tangan dan kemudian angkat kopling perlahan hingga mobil berjalan merambat. Jika akan berhenti, tekan kopling perlahan hingga dirasa mobil berhenti. Jika menekannya terlalu dalam, mobil akan mundur, segera angkat perlahan hingga tercapai keseimbangan dan akhirnya mobil diam.

Latihan seperti ini membuat kaki kiri saya lemes dan capek hehe. Tapi kata instruktur, not bad. Akhirnya kami menuju tempat lapang lagi untuk belajar parkir pararel. Parkir pararel ternyata tidak sesulit parkir seri, jadi dengan 2 kali latihan dari instruktur saya sudah bisa melakukannya walau agak lama hehe.

Setelah itu muter2 jalan raya untuk melancarkan. Mesin sudah tidak mati jika saya harus berhenti mendadak tetapi masih belum bisa dapet feeling jika harus meyalip atau berpapasan dengan mobil lain.

Setelah ini, harus ngurus SIM dulu, untuk kemudian baru deh bisa coba pakai mobil sendiri. Duuh mobil sendiri masih cicilan :D. Tapi tetep bangga karena hasil dari bisnis HEBATku kerja di rumah :)

Semangaaat!!
Anak-anak tidak pernah main-main
Anak-anak hidupnya main-main
Main-main adalah pekerjaannya
Nikmati dan hargai permainannya
Investasikan waktu bersamanya demi masa depan mereka

(Mario Teguh Golden Ways)

Belajar Mengemudi (IV)

Waaah tidak terasa ya sudah hari keempat aja. Masih takut, masih belum mahir, masih kurang koordinasi dan tentu saja belum bisa parkiiiir!!!

Saya dijemput lebih awal dengan 2 orang cowok kira-kira usia 20an, yang satu di depan kemudi dengan instruktur di sebelahnya dan satu lagi di kursi penumpang belakang. Basa-basi menyapa, ternyata yang di belakang adalah si kakak dan di depan si adik. Si kakak sudah bisa mengemudi dengan belajar otodidak namun tidak berani mengajarkan adiknyanya :).
Karena baru pertama kali belajar jadi masih mirip-miriplah dengan saya hehehe, walau kata orang-orang, cowok lebih cepat bisa dibandingkan dengan cewek :D

Fyuuuuh hari ini belajar parkir lagi. Dengan susah payah dan berulang kali mencoba akhirnya bisa juga masuk pas 2 kali dan aku rasa itu hanya kebetulan saja feelingnya lagi bener hehehe.

Setelah itu diajak ke jalan raya yang ramai padat merayap. Saat ada truk mendekat dan kena macet saya mulai panik dan akhirnya lupa injek kopling sehingga mesin mati, fyuuuh. Karena kesalahan ini akhirnya diajak muter lagi ke jalan yang sama dan dengan konsentrasi akhirnya bisa melaju merayap di kemacetan namun belum bisa merasakan jauh dekatnya mobil kanan kiri serta masih panik jika mau motong jalan/pindah haluan di keramaian. Jadi mikir, kapan bisanya yah yang begini begini, karena ini penting juga hehe.

Waktu 2 jam habis juga, padahal masih pengen tuh belajar untuk memahirkan walau kaki rada lemes juga. Besok lanjut lagi.

Semangaaat!!!
Dalam hidup ini, yang penting ketulusan untuk berupaya dalam kesederhanaan yang jujur.
HIDUP INI TIDAK MUDAH bagi siapa pun, tapi berlalu lebih ramah kepadamu yang jujur dan rajin.
(Mario Teguh)

Belajar Mengemudi (III)

Sebelum belajar mengemudi hari ketiga, saya sudah banyak bertanya kepada suami dan membaca banyak artikel di internet. Tapi tentu saja kadang teori hanya tinggal teori jika kitanya tidak tenang. Nah tenang itu yang saya perlukan :)

Saya juga dijemput lebih awal oleh instruktur bersama seoarang wanita yang sudah pernah kursus 10 jam namun berhenti dan sekarang kursus lagi karena akan dibelikan mobil oleh ibunya. Heemmm enak juga ya mobil dibelikan hihi, kalau saya dan suami harus nabung dulu untuk beli mobil dan untungnya bisa dapet rejeki lebih dari BISNIS HEBATku sehingga akhirnya bisa ganti mobil lama dengan mobil baru ini :). Ehhh kok ngelantur :D

Woww nyetirnya sudah enak banget, saya jadi tambah semangat dan pengen seperti dia. Diajak ke kantor tempat kursus untuk mengantar dia dan kemudian kemudi kembali ke saya. Hari ini adalah pelajaran parkir mundur yang menurut sumber teman dan internet sangat sulit huhuhu.

Setelah muter di masjid agung sekali untuk melemaskan otot akhirnya diajak ke rumah susun dekat dengan perumahan yang kebetulan tempatnya strategis untuk belajar parkir mundur. Mulailah instruktur mengeluarkan 4 patok dimana saya harus masuk ke dalamnya tanpa nabrak tentunya.

Sulit, benar-benar sulit, walau kelihatannya mudah untuk sang instruktur. Dari posisi menyamping diminta untuk belok mundur dan lurus masuk ke pembatas dalam sekali masuk, tidak boleh pake maju mundur. Kata instruktur ini adalah salah satu poin dalam mengurus SIM nantinya. Kalau mau parkir di rumah sih terserah aja, mau maju mundur berapa kali, gitu kata si Bapak. Fyuuuh.....

Disini hanya main kopling-gigi1-kemudi putar penuh untuk maju dan kopling-gigi R-kemudi putar penuh untuk mundur ke belakang kemudian dengan cepat mengembalikannya ke awal. Seperti kelemahan saya selama ini, saya selalu kurang sigap untuk putar kemudi. Susaheee reeek :D. Sampai keringetan dan kaki kiri lemes injek kopling mesti salah terus masuknya. Feelingnya kurang enak.

Sejam belajar parkir dan terlihat saya sudah kelelahan akhirnya diajak muter lagi sambil dijelaskan teori jika bertemu masalah, misalnya tanjakan sedikit, perempatan, orang menyeberang dll.

Pulang kembali dengan badan lemas tapi masih semangat ingin belajar lagi besoknya karena penasaran. Banyak yang bisa, saya juga harus bisa :)

Semangaaat!!
Sebelum menjadi seorang ibu, 
aku memiliki seratus teori tentang cara membesarkan anak-anak. 
Kini aku memiliki 7 orang anak 
dan hanya ada satu teori untuk membesarkan mereka : 
Kasihi mereka, terlebih di saat [dengan kelakuan] mereka 
yang sebenarnya tidak layak untuk dikasihi
(Kate Samperi)

Belajar Mengemudi (II)

Tiba saatnya ketegangan hari kedua. Menegangkan sekaligus penasaran juga untuk bisa belajar :)

Hari kedua saya dijemput lebih awal dan ternyata dengan seorang wanita yang katanya sudah belajar 4 kali. Jadi sekalian saya dijemput untuk mengantar dia pulang. Pengaturan waktu instruktur pas dan baik karena ketika sampai di rumahnya memang pas untuk memulai jam saya belajar.

Untuk menuju ke Masjid Agung lagi, kami harus melewati jalan raya utama yang cukup padat. Jadi saya sekalian belajar lagi tentang mengendalikan mobil di padat merayap serta main di kopling dan rem yang banyak. Tiba di mesjid agung muter sekali kemudian diajak ke daerah yang agak lapang untuk belajar mundur serta mundur belok.

Untuk mundur diperlukan kopling saja dan oper ke gigi R. Sama sekali tidak boleh injak gas. Semakin pelan mundurnya semakin baik, alias semakin sedikit mengangkat kaki kiri pada kopling semakin baik. Butuh kesabaran karena kadang jika terlalu cepat mengangkat kopling mobil meluncur terlalu jauh.

Kemudian untuk mundur belok diperlukan koordinasi gigi R, kopling dan putar kemudi hingga habis (2 kali). Nah saya masih kesulitan nih untuk mengembalikan kemudinya. Kurang sigap kalau kata instrukturnya. Latihan terus menerus memang jadi lebih sigap sedikit tapi kaki kiri sudah lemas injak kopling hehe. Akhirnya kembali muterin masjid Agung yang mulai ramai juga sehingga kembali diajarkan koordinasi untuk bisa aman berkendara :)

Pulang kursus badan rasanya capek dan kaki kiri lemes banget, malemnya baru kerasa badan pegel-pegel hehehe, pastilah saya salah duduk nih. Tapi masih bisa bersemangat lagi untuk latihan besok :)

Semangat!!
Sering gak sih kita dengar hal dibawah ini? Bikin gemes dan geregetan yaah :D
Mau sukses? Maauuuu
Mau keluar dari kesulitan saat ini? Mauuuu
Mau bertindak? Ntar dulu aaah mau galau dulu, khawatir ini dan itu, meratapi ini dan itu...

Wedewww &%@$##?

Simak deh kata Bapak Mario Teguh dibawah ini :)

Jalan keluar dari kesulitan adalah tindakan, bukan rasa khawatir yang membekukan upaya

Belajar Mengemudi Mobil (I)

Setelah sekian lama (2 tahun lebih) keinginan belajar nyetir tertunda, akhirnya saya daftar juga di kursus mengemudi :)

Walau degdegan dan merasa kurang bisa melihat body mobil yang demikian besarnya, tapi tidak ada salahnya mencoba dan belajar. Banyak yang bisa kok, mudah-mudahan atas ijin-NYA saya juga bisa :)

Saya mengambil paket mengemudi 10 jam atas anjuran beberapa teman saya, yang tentunya sama-sama perempuan sebagai patokan. Jika masih belum bisa nanti bisa ambil paket lagi atau belajar kepada suami. Masing-masing paket terdiri dari 2 jam. Saya mencoba mengambil waktu menyesuaikan dengan waktu libur suami supaya ada yang menjaga anak-anak. Instruktur saya minta menjemput di rumah.

Hari pertama saya dijemput oleh instruktur, kemudian saya berpikir bahwa saya akan diajak ke suatu lapangan tempat belajar, seperti sharing teman-teman saya selama ini. Ternyata keluar dari perumahan rumah kami, mobil berhenti dan saya diminta pindah pegang kemudi. Panik!!

Saya : "Loh Pak, gak ke lapangan belajarnya?"
Inst : "Ah ngapaian, dari sini aja. Gampang kok nyetir itu. Udah sekarang pengenalan Kopling, Rem dan Gas serta belajar oper gigi"

Dalam keadaan mobil diam, saya diajarkan untuk pindah gigi sesuai instruksinya. Setelah lancar oper gigi, akhirnya mobil dijalankan tanpa gas, hanya menggunakan gigi satu dan kaki berada di kopling dan rem. Jalannya kayak semut, hehe tapi dengan bantuan instruktur untuk berbelok belok pegang kemudi, akhirnya bisa sampai ke daerah yang agak lapang walau bukan lapangan yaitu area Masjid Agung dekat rumah.

Nah disini jalannya melingkar mengitari mesjid agung sambil melancarkan pegang kemudi sambil sesekali diberi instruksi untuk berhenti tiba-tiba dan mesin tidak mati atau oper gigi tiba-tiba.

Kemudian kami berjalan menuju perumahan walikota yang cukup lapang untuk melancarkan kemudi di jalan yang banyak belokannya.

Tidak terasa waktu 2 jam habis, padahal waktu berangkat saya berpikir ngapain aja 2 jam itu, pasti sangat lama dan membosankan hehehe.

Saya diantar ke rumah dan disambut antusias oleh suami menanyakan belajar apa hari ini dan kesulitannya apa? Wajah saya terlihat lelah katanya hahahaha :)

Rasanya mengerikan mengemudikan mobil itu karena saya tidak punya feeling seberapa jauh jarak dengan mobil lain, kapan saat yang benar-benar pas untuk berbelok dan menghindar dari mobil lain serta saya sering hilang koordinasi pikiran-mata-tangan-kaki saat ada di persimpangan perumahan yang ramai namun tidak ada lampu merah. Intinya sih saya gampang panik dan belum dapet feel-nya.
Melelahkan tapi masih bersemangat untuk belajar esok harinya :)

Semangat!!

Ibu Boleh Kursus Mengemudi

Sudah sejak lama saya ingin bisa nyetir mobil sendiri dengan alasan supaya bisa kemana-mana sendiri tanpa ngandelin suami, apalagi jika suami sedang keluar kota. Tapi keinginan saya selalu ditentang oleh suami dengan alasan mengemudi di Surabaya tidak aman hehehe. Dan dia siap mengantar kemanapun saya pergi, padahal dia sendiri kan kerja. Alasan lain adalah saya memang orangnya jarang pergi-pergi dan waktu itu mobil kami memang kurang kooperatif yaitu Starlet tahun 87 kalau tidak salah.
"Koplingnya susah, gimana kalau mogok dijalan? dll dll" Itulah yang sering dia katakan sama saya.
Saya yang emang gak ngerti mobil ya nurut aja.
Akhirnya ada rejeki lebih sejak saya menjalankan BISNIS DI RUMAH, kami memberanikan diri menjual starlet dan menggantinya dengan Avanza baru.

Nahh mobil baru nih, boleh dong ibu belajar nyetir? Waaah lagi-lagi ditolak tuh. Alasannya masih sama ditambah masih ada baby yang masih ASI sehingga tidak bisa ninggal kursus lama-lama [alasan doang sih hihihi]. Ya deh saya ngalah sampai anak kedua disapih.

September ini anak kedua disapih dan masih juga belum ada ijin. Alasan masih sama yaitu tidak aman mengemudi di Surabaya dan saya memang jarang pergi-pergi karena kesibukan mengurus batita plus jemput si kakak yang udah SD dan juga ngajarin dia di rumah karena tidak ikut les seperti temen-temennya. Kalaupun pergi pasti nunggu suami libur.
Akhirnya cerita sama orang tua :) Bukan ngadu loh yaaa hehehe, hanya iseng cerita pas lagi nelpon aja. Eh malah didukung belajar nyetir sama Ibu. Alasannya supaya tidak tergantung sama suami terus dan suatu saat pasti berguna walau tidak sering pergi. Masalah tidak aman ya nanti bisa dipelajari, yang penting belajar mengemudi dengan baik dan benar dulu aja.

Nah saya sampaikan tuh idenya ibu. Saya bilang saya sudah punya nih no hp instruktur yang mau ngajar, kenalan tetangga yang anaknya juga belajar sama dia. Saya juga sudah tahu alamat lengkap tempat kursus. Saya ajakin kesana aja untuk tanya-tanya dulu, meyakinkan suami.
Eh eh dia mau juga akhirnya. Ya deh supaya ibu tahu aja gimana belajar nyetir itu
Ok siiiip tidak apa apa deh, daripada penasaran gak boleh belajar :)

Ijin sudah diperoleh, daftar sudah dengan diantar suami dan tinggal baca-baca teori yang sudah didownload di internet hehehe. Mudah-mudahan lancar selama 10 jam ini dan langsung bisa turun ke jalan setelah kursus dan punya SIM.

Semangaaat!!!

Akhirnya Gold Director :)

Perjalanan saya di Oriflame memasuki gerbang Gold Director yaitu suatu level dimana kita memiliki 2 orang kaki director. Sebenarnya saya tidak menyangka bisa berada di titik ini sekarang.

Teringat pertama kali join bisnis Oriflame ini hanya ingin memperoleh 2 juta per bulan untuk tambahan penghasilan sebagai pengganti gaji yang biasa digunakan sebagai uang dapur.  Kenapa 2 juta? Karena itu adalah hasil perhitungan saya untuk kekurangan uang dapur jika saya bener-bener resign dan bekerja di rumah agar dekat dengan anak.

Banyak rintangan juga sih dalam menjalankan bisnis ini, secara saya orangnya pendiam, kuper dsb yang negatif2 deh untuk urusan marketing hehehe. Tapi ternyata dengan d'BC Network, saya bisa menjalankannya sambil ngantor, ngurus batita dan rumah tangga beres.

Akhirnya sampai ke 2 juta. Ditawarin oleh Area Sales Manager Surabaya waktu sesi one to one : 
"Kadek mau lebih ndak? Mau ke level Senior Manager mungkin, income 4-7jutaan per bulan"
Saya : "Ya mau dong mbak. Kan bisa buat tabungan sekolah anak saya" 
Makin semangat deh saya dan gak jadi resign pada income 2 jutaan :D

Akhirnya tiba juga di level SM. Eeh belum resign juga karena di kantor ada sesuatu dan lain hal.
ASM Sby bertanya : "Kadek mau berhenti sampai disini? Ini loh masih ada jenjang karir selanjutnya, masih banyak yang harus dicapai"
Saya : "Maju terus mbak :)"

Akhirnya pada saat saya mencapai Director dengan income 6-7juta sebulan, saya resign dan siap melahirkan anak kedua saya. Jadi cuti melahirkan tak kembali ke kantor :D. 
Habis melahirkan ngurus bayi sendiri dan ternyata si mbak Dede juga resign karena mau menikah. Arrrahhh tambah tugas lagi harus antar jemput kakak.
Tapi tetap tegar menjalani semua dan tentunya bisnis harus jalan terus donk, gawat kalo sampai berhenti. Karena dengan bonus dari Oriflame itu pula kami memberanikan diri untuk membeli New Avanza baru dengan nyicil :D.

Tertatih-tatih membangun bisnis sambil mengerjakan tugas rumah tangga yang ternyata tiada habisnya, terutama mengurus bayi yang unpredictable waktunya, tidak membuat saya mundur dan berhenti. Hingga akhirnya atas doa keluarga dan dukungan upline, downline dan crossline, di bulan Agustus saya bisa ke Gold Director dan siap-siap menerima Cash Award yaitu hadiah berupa uang dari oriflame diluar bonus bulanan sebesar RP. 14.000.000, yang tentunya akan saya gunakan untuk invenstasi pendidikan anak-anak saya

Apakah saya berhenti sampai disini? TIDAK. Saya akan maju terus. Oriflame memberikan peluang bisnis yang begitu besar dan d'BC Network membantuku bisa mengerjakannya walau sambil mengurus rumah, mengurus suami dan anak-anak.

5 langkah untuk memulai Olah Raga

Sudah pada tahu kan ya kalau olahraga itu penting sejak jaman dulu kala yang super kuno dan konvensional hingga sekarang yang serba modern dan otomatis? 
Meskipun sudah tahu banyak manfaatnya tapi pelaksanaannya susah sekali loh
Termasuk saya juga :)
 
Ada saja alasan untuk menundanya. Alsan gak punya PRT, gak ada waktu, sudah capek dengan urusan rumah tangga dll.
 
Sejak ada Nutrishake dari Oriflame saya memang jadi ikut-ikutan terbawa aura positif untuk hidup sehat dan tentunya tetap berbisnis bersama Oriflame :)
 
Nah berikut ini ada tips dari Oriflame tentang 5 langkah untuk memulai olahraga.
1. Kenali situasi Anda saat itu
Jika Anda terus hidup dengan gaya hidup Anda saat ini, apa yang akan Anda rasakan tiga puluh tahun dari sekarang? Lihat kembali gaya hidup Anda sehari-hari dan ketahui mengapa Anda sedikit berolah raga.
2. Ciptakan gambaran diri Anda yang baru, motivasi terbesar Anda
Bagaimana penampilan dan perasaan Anda ketika Anda telah berolah raga secara teratur, berhenti merokok atau menurunkan berat badan? Buatlah gambaran konkrit akan hal ini, motivasi terbesar Anda.
3. Kembangkan sebuah strategi
Kesalahan yang umum terjadi, jika hanya mengidentifikasikan situasi dan tujuan saat itu, bukan mencari alternatif lainnya. Evaluasi kembali rutinitas sehari-hari Anda dan tentukan dimana Anda bisa menambahkan waktu untuk berolah raga.
4. Mulailah berolah raga
Ide-ide dan rutinitas baru harus dilatih dan dilakukan secara berulang-ulang sebelum menjadi kebiasaan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, rutinitas tersebut akan lebih mudah untuk dinikmati.
5. Selalu berolah raga
Jika Anda melewatkan satu sesi, segera kembali pada rencana olah raga Anda. Jangan menyerah atau berhenti – olah raga merupakan bagian gaya hidup Anda!

Untuk mengetahui bisnis saya bersama Oriflame Nutrishake bisa KLIK DISINI

Waspada terhadap Mata Minus pada Anak-Anak

Seminggu menjalani sekolah SD Dede sepertinya tidak ada masalah dalam mengikuti pelajaran. Hanya kadang dia bilang tulisan Guru tidak jelas.

Kami sebagai orang tua memang agak waspada dengan kemungkinan mata minus karena Bapaknya berkacamata sejak usis kelas 2 SD sedangkan saya sendiri baru sadar mengalami mata minus sejak kuliah karena tumben duduk dibelakang.

Dede memang sering menonton TV terlalu dekat, tetapi kami belum curiga karena dia tidak melihat jika terlalu jauh. Kami hanya menyuruhnya mundur saja dan biasanya dia menurut tanpa bilang kalau tulisannya tidak kelihatan :D

Sampai akhirnya suatu sore Bapak mengajak anak-anak main sepeda di jalan dan menunjukkan pesawat di udara. Dede bingung melihat kemana karena dia bilang dia tidak melihatnya. Waduuuh...Bapaknya baru deh merasa jika ada yang tidak beres. Kemudian Bapak meminta Dede membaca menu makanan yang terpasang di depan depot dekat rumah kami. Aaaah dan ternyata benar, dia tidak bisa membacanya.
Kami putuskan untuk membawanya ke dokter mata.

Hari sabtu, Bapak dan Dede libur sekolah, kami ke dokter mata. Setelah mengantri kurang lebih satu jam akhirnya kami masuk ke ruang periksa. Tanpa tanya ini dan itu, bu Dokter minta dede duduk di mesin periksa mata, trus duduk di kursi dan disuruh membaca huruf. Hihihi kok ya ga nanya anaknya bisa baca atau tidak :D
Tapi ya dede memang sudah bisa membaca sejak usia 3 tahun. Mungkin itu juga yang memperparah minus matanya karena dia sering banget membaca di ruang dengan penerangan minim jika tanpa pengawasan kami serta sering juga berhadapan dengan komputer.

Hasil pemeriksaan matanya adalah -1.25 dan cyl -0.75 untuk kedua matanya. Disarankan periksa 6 bulan sekali untuk mengetahui peningkatan minusnya sehingga bisa segera ganti kacamata jika diperlukan dan mata tidak memaksakan diri melihat menggunakan kacamata yang sudah tidak layak

Hemm udah worry aja, mau tidak ya Dede memakai kacamata? Ternyata dia mau dan kami berjanji mencarikan kaca mata yang sesuai dan sedikit nyaman walau saya tahu sebagus-bagusnya kacamata tentu tidak ada kata nyaman memakainya apalagi untuk anak usia 6 tahun :(.

Hari pertama masuk sekolah memakai kacamata, dia diinfo oleh bu guru agar menggunakan tali aja pada kacamatanya untuk mengurangi resiko jatuh jika pelajaran olahraga atau bermain bersama teman-teman. Dan dia mau nurut kata-kata bu guru. Mudah-mudahan peningkatan minusnya tidak terlalu drastis sekarang.

Jadi, untuk orang tua yang ada faktor mata minus di keluarganya mulai waspada jika anak mulai membaca terlalu dekat, menonton dalam jarak yang dekat atau mulai mengalami kemunduran dalam pelajaran sekolah yang disebabkan dia lambat membaca perintah Guru di sekolah, coba diperiksakan ke dokter mata.
Twenty years from now 
you will be more disappointed 
by the things you didn't do 
than by the ones you did do ... 
Explore. Dream. Discover. 
(Mark Twain)

Melahirkan dengan Nyeri Minimal

Dewasa ini banyak diperbincangkan tentang melahirkan tanpa rasa nyeri menggunakan obat-obatan. Ada yang menggangap bahwa rasa nyeri merupakan rasa yang harus dilewati jika seseorang ingin menjadi ibu sejati. Saat ini banyak ditawarkan melahirkan tanpa rasa nyeri atau rasa nyeri yang minimal tetapi masih terbatas karena faktor biaya dan tenaga medis yang tersedia.

Beberapa hal dibawah ini, mungkin dapat membantu meringankan nyeri pada waktu persalinan.

Pemberian informasi pra persalinan
Menurut informasi, ibu-ibu yang akan melahirkan anak pertama merasa lebih sakit dibandingkan pada anak kedua dan seterusnya. Namun dikatakan bahwa pengetahuan calon ibu mengenai proses yang akan dialaminya, bisa lebih mengurangi rasa takut. Akibatnya rasa nyeri yang dialami bisa lebih ditolerir. Hingga saat ini nyeri dianggap sebagai perasaan yang sangat subjektif, belum ada parameter yang bisa digunakan untuk mengklasifikasi rasa nyeri. Perasaan nyeri banyak tergantung pemahaman dari yang mengalaminya. Untuk meringankan 'penderitaan' calon ibu, banyak rumah sakit yang sudah mengadakan kursus pra persalinan. Dalam kursus itu diinformasikan segala hal yang akan dialami calon ibu, termasuk berkenalan dengan para bidan dan dokter yang akan menanganinya.

Pengaturan Nafas
Untuk mengurangi rasa nyeri yang akan berakibat kelelahan pada saat dibutuhkan nantinya tenaga waktu mengejan, beberapa teknik napas bisa diajarkan. Kala satu pernapasan harus sedalam mungkin dan pada kala 2 pernapasan dalam dan cepat. Proses pengaturan nafas ini biasa diajarkan pada saat mengikuti kursus senam hamil. Senam hamil adalah salah satu cara mempersiapkan fisik ibu (dan juga ayah mendampinginya) untuk melahirkan. Metode yang diajarkan misalnya metode Dick-Read, Fernand Lamaze, Bradley, LeBoyer dll.

Hipnosis
Cara lain yang pernah diterapkan adalah hipnosis. Sayangnya cara ini tidak dikembangkan lebih lanjut karena banyak kekurangannya misalnya tidak semua ibu bisa merasakan manfaatnya sehingga cara ini hanya bisa diterapkan pada beberapa ibu dengan kriteria tertentu. Prinsipnya hipnosis harus dilakukan bertahap dimulai sejak kehamilan muda, sehingga tidak dapat digunakan secara mendadak.
Mudah-mudahan cara diatas dapat membantu mengurangi rasa nyeri ibu-ibu yang akan melahirkan dan penting disadari bahwa sikap positif sangat membantu banyak untuk mengurangi rasa sakit tersebut.

Sumber : http://hidupsehatonline.com/melahirkan-dengan-nyeri-minimal/html

Tips Mengatur Keuangan


Membangun keuangan sehat dari Twitter @EkoSoelistio

Siapa sih yang tidak kenal Ade Rai?  Siapa sangka dari seorang yang bertubuh biasa-biasa saja bisa berubah menjadi seorang binaragawan yang luar biasa.  Fisik yang telah ia bentuk sampai bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional tentu tidak muncul dalam sekejap.   Latihan dan keras dan disiplin tentu menjadi kegiatan sehari-hari untuk Ade Rai.  Selain latihan,  mengatur pola makan yang disiplin juga mengambil peran yang penting dalam kesuksesannya sebagai binaraga.  Tahukah Anda, dalam keuangan juga dibutuhkan latihan dan mengatur keuangan yang disiplin supaya bisa menghasilkan kondisi keuangan yang kuat?  Latihan yang kita lakukan juga mirip seperti yang dilakukan oleh biaraga yaitu: bertahap, fokus, dan konsisten.  Jadi, untuk bisa membentuk kondisi keuangan yang kuat berikut adalah 5 tips yang bisa Anda lakukan:
  1. Lakukan secara fokus dan spesifik.  Bila kita baru pertama kali berusaha untuk mengatur keuangan mungkin terlalu berat bagi kita untuk memenuhi semua hal sekaligus seperti asuransi, dana darurat, investasi, managemen hutang, warisan, dll.  Untuk mempermudah kita maka sebaiknya kita fokus pada 1 atau 2 hal dahulu.  Coba fokus pada kelemahan kita dahulu, misalnya kalau kita terbiasa boros maka kita fokus dulu untuk mengurangi pengeluaran, atau kalau kita belum mempunyai asuransi padahal banyak orang yang kehidupannya tergantung pada kita maka kita fokus dulu di asuransi jiwa, atau misalnya kita sama sekali tidak mempunyai tabungan maka kita fokus pada dana darurat dan investasi.  Dengan demikian kita bisa mengatur keuangan kita dengan lebih tenang dan tidak terlalu membebani gaya hidup kita sehari-hari.
  2. Lakukan secara bertahap.  Seperti latihan olah raga, kita tidak bisa terlalu drastis merubah gaya hidup kita dalam sekejap.  Seperti orang yang tidak pernah olahraga yang langsung mencoba melakukan 100 push-up, kita juga tidak mungkin melakukan penghematan 50% dari pengeluaran untuk dialokasikan pada investasi dan asuransi.  Lakukan secara bertahap supaya kita bisa melakukannya dengan lebih tenang dan nyaman.  Jangan terlalu memberikan tekanan psikologis terlalu besar pada diri Anda.  Tekanan terlalu besar akan membuat Anda stres dan menyerah di tengah jalan.  Bila Anda bisa mengatur keuangan Anda secara nyaman maka Anda akan cenderung lebih bahagia dan termonivasi untuk melakukannya secara jangka panjang.
  3. Lakukan secara konsisten.  Pakar olahraga mengatakan bahwa untuk menjaga kebugaran tubuh dibutuhkan olahraga secara rutin dan konsisten.  Demikian juga di keuangan kita harus mengatur keuangan kita secara konsisten agar kondisi keuangan kita selalu prima.  Semua rencana keuangan secara jangka panjang hanya akan dapat tercapai kalau dilakukan secara konsisten.  Bila Anda mempunyai rencana untuk menabung untuk dana pensiun maka lakukanlah sampai Anda pensiun, demikian juga kalau Anda memiliki unit link maka bayarlah preminya sampai selesai sesuai dengan kesepakatan polis.  Berhenti di tengah jalan bisa mengakibatkan investasi Anda tidak mencapai target.
  4. Jaga arus kas Anda.  Arus kas terdiri dari dua hal: pemasukan dan pengeluaran.  Di pengeluaran tentu saja Anda ingin membuat pengeluaran Anda se-optimal mungkin supaya lebih kecil dari pemasukan.  Sedangkan di pemasukan Anda bisa melakukan tiga hal ini.  Pertama, usahakan untuk memperbanyak pos pemasukan Anda untuk memperkecil resiko berkurangnya pemasukan.  Kedua, usahakan agar total pemasukan Anda bertambah setiap tahunnya setidaknya sebesar inflasi.  Ketiga, selalu tambahkan porsi investasi setiap kali pemasukan Anda bertambah besar.  Selain itu gunakan acuan ini untuk mengukur kesehatan arus kas Anda: maksimum cicilan hutang adalah 30% dari pemasukan, maksimum premi asuransi adalah 10%-15% dari pemasukan, dan minimum top-up investasi adalah 10% dari pemasukan.
  5. Selalu monitor perkembangan investasi Anda.  Ini adalah hal yang paling mudah dilakukan tapi sayangnya paling jarang dilakukan.  Banyak dari kita yang hanya melakukan top-up investasi tapi sama sekali tidak mengetahui bagaimana pergerakan investasinya.  Mereka selalu beranggapan bahwa secara jangka panjang nilai investasi mereka pasti akan naik sehingga seandainya turun mereka berasumsi bahwa penurunan hanya sebentar saja.  Padahal tidak selalu selamanya demikian.  Perlu disadari bahwa tidak ada produk investasi apapun di dunia ini yang naik selamanya.  Bahkan investasi ‘teraman’ pun seperti emas pernah mengalami masa stagnan selama kurang lebih 25 tahun baru bisa menembus angka yang lebih tinggi.  Jadi apapun produk investasi Anda, sebaiknya Anda selalu memonitor bagaimana perkembangannya.  Minimum lakukan monitoring setahun sekali dan jangan ragu-ragu untuk merubahan portofolio bila investasi Anda tidak berjalan sesuai harapan.
Diatas adalah 5 tips untuk membangun keuangan yang sehat.  Ingatlah selalu bahwa menjadi ‘kaya dan berkecukupan’ tidak melulu mengenai modal, gelar, pekerjaan, atau nasib.  Kemapanan finansial lebih membutuhkan fokus, konsitensi, disiplin, kemauan, dan usaha yang keras daripada hal-hal lainnya.  Jadi kesimpulannya adalah semua orang bisa menjadi mapan secara finansial asalkan kita semua mau berusaha.

Twitter @EkoSoelistio

Menyapih dengan Cinta

Didi, anak kedua saya, berusia 22 bulan. Rencananya saya akan sapih minimal di usia 24 bulan, namun karena ada keperluan keluar kota pada saat dia berusia 24 bulan, maka saya mulai mengenalkan dia dengan penyapihan.

Ada rasa sedih juga ketika akan menyapih, seperti halnya ketika menyapih kakaknya. Karena ada rasa yang tidak dapat dilukiskan, hubungan bathin dan kasih sayang atau entah apalah namanya ketika memberikan ASI kepada buah hati tercinta :)

Proses menyapih si kakak dan si adik berbeda sekali. Dulu kakak disapih pada usia 28 bulan menunggu dia siap sendiri dan proses relatif cepat juga karena pada waktu itu siang - sore saya kerja kantoran, jadi dia minum susu menggunakan gelas. Sedangkan si adik disapih pada usia 22 bulan dengan kondisi biasanya mimik ASI siang dan malam. Susu gelas maupun dari botol ditolaknya.

Jadi tingkat kesulitannya sangat tinggi nih :)
Tapi tetap harus dicoba dan diusahakan sebaik mungkin tanpa membuat dia trauma dengan proses penyapihan ini.

Awalnya tidak sengaja saya bilang jika mimik Ibu sedang sakit. Terus tiba-tiba dia merasa kasian. Saya coba tawarkan mau mimik susu gelas atau air? Dia bilang air aja. Tapi masa pengganti ASI adalah air? Saya mulai mengajaknya minum susu bareng dengan kakak, syukurlah walaupun sedikit dia mau minum susu dari gelas :)

Jadi day 1 bisa dimulai nih. Malam terbangun 2 kali, yang pertama mau minum air, bangun yang kedua ngamuk minta mimik ASI. Akhirnya saya berikan juga :)

Day 2 
Siang : sempet ngamuk sekali dan karena tidak tahan melihat dia menangis akhirnya saya berikan juga huhu
Malam : sempet ngamuk juga jam 1 malam dan saya mengalah lagi.
Pelajaran hari ini, jika dia tahu bahwa dengan mengamuk kita memberikan ASI, maka dia akan melakukannya lagi :(

Day 3
Siang : histeris terkendali [ibu hampir jebol iman]
Malam : tertidur karena capek. Tidur lelap, bangun sekali langsung minta air

Day 4 - 6 : masih suka bilang minta mimik ibu, tapi tidak sampai mengamuk

Day 7 : makan banyak dan mau minum susu dengan ikhlas, kadang-kadang bilang minta mimik, tapi tidak sampai menangis :). Malampun jika dia bangun minta mimik, hanya nangis bentar karena ibune ketiduran :D.

Mudah-mudahan setelah ini bisa lebih anteng tidurnya dan bermainnya :)

Bersyukur sekali saya bisa memberikan ASI eksklusif untuk kedua buah hati saya dan dilanjutkan hingga usia kurang lebih 2 tahun.
Bangga bisa memberikan bekal masa depan kesehatan untuk mereka berdua dan perasaan bahagia saat menyusui tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata :).

Untuk Bunda yang ingin menyapih atau sedang dalam proses penyapihan semangat yaaa, semoga sukses dan sabar ya :)
Kerja sama dengan suami dan banyak membaca pengalaman bunda lain di milis, blog atau website. Siapa tahu pengalaman mereka ada yang mirip dengan kita.