Yukk baca yukk...
Itulah yg sering dikatakan Dede sepulang aku kerja. Dia sudah membawa setumpuk buku untuk kita baca bersama. Biasanya aku suka minta waktu untuk mandi dulu. Habis mandi baru deh membaca.
Sejak kecil dia memang seneng dengan buku, tapi aku tidak pernah memaksanya untuk membaca. Biasanya aku yang membacakannya cerita dan kalo hurufnya besar-besar biasanya aku tunjuk dengan pensil.
Dan suatu sore, dia mulai mengeja membaca sendiri buku yang aku belikan. Bukunya berjudul :
1. Asyik Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung
2. Yuk, Keliling Indonesia sambil belajar membaca, menulis, dan menghitung
3. Seri majalah Playhouse
4. dll
Aku langsung berhenti beres2 rumah mendengar dia mengeja dan membaca. Cuman memang untuk huruf konsonan di belakang dia belum bisa.
Kebetulan itu hari sabtu minggu, jadi dia segera menelpon kakek neneknya dan bilang kalo udah bisa baca sendiri.
Ibu Bapakku yg kebetulan sama-sama guru SD langsung komentar.
"Dek, anakmu baru 3 thn, jangan dipaksa belajar membaca dan berhitung, nanti kalo udah besar dia malah bosan tidak mau belajar lagi..."
Duhh siapa yang maksa...
Dia malah sering bertanya, masa ndak dijawab, hehe
Terus berdasarkan pengalaman dan metoda beliau mengajar membaca, katanya ketika anak2 menyebutkan huruf konsonan, tidak baik jika menyebutnya dengan akhiran "vokal". Misalnya, "B" biasanya kan kita sebutnya "Be" atau "K" yg kita sebut "Ka". Nah seharusnya yang bener itu adalah "eB" atau "eK". Karena ketika anak2 membaca kata dengan konsonan di belakang, maka akan menjadi berakhiran vokal.
Misalnya : Batuk, dibaca Batuka.
Ketika dibilangin seperti itu, aku sih bilang iya doang dan tidak praktek. Eh ternyata beneran, si Dede kalo baca konsonan di belakang jadi berakhiran vokal kecuali untuk kata-kata yang dia udah kenal.
Ya wis pelan-pelan aja deh ngajarinnya. Yang penting dia happy aja.
Bermain sambil belajar dan bersenang-senang :)
Yukkk baca yukkk......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar