Liburan sekolah telah tiba. Ibu jadi sedikit lebih santai karena pagi-pagi tidak gedubrakan lagi siapin sarapan dan bekal untuk sekolah kakak.
Kakak : "Bu, ibu gak libur ya kayak aku?"
Ibu : "Gak kak, kalau ibu libur lama kayak kakak nanti kerjaan ibu numpuk. Siapa yang masak? Siapa uang nyuci dan setrika? Siapa yang bersihkan rumah? Lagian kalau ibu gak kerjain Oriflame, ibu gak dapet uang buat sekolah."
Kakak : "kok kerjaan ibu banyak banget sih?"
Ibu : "kalau kakak mau bantu ibu bisa kok, ajak adik main kalau pas ibu lagi kerja. Jangan digodain terus, kalo digodain dia marah dan minta gendong ibu, ibu jadi gak bisa kerja."
Kakak : "oo gitu. Ok ok"
Kakak : "Dik, baca sama kakak yuk! Ibu lagi kerja."
Adik : "Baca ini kak" [buku warna dan bentuk]
Kakak : "ayooo ini apa? Bentuknya apa?"
Adik : "Tomat, merah"
Kakak : "Bentuk dik, kakak tanya bentuk, bukan warna"
Adik : "Meraaah"
Kakak : "Adiiik...Merah itu warna bukan bentuk. Bentuk itu ada segitiga, segiempat, lingkaran. Ngerti gak?"
Adik : "Ngertiii. Ini tomat. Meraah"
Kakak : "Ini lingkaran dik. warnanya merah. Diinget-inget ya macam-macam bentuk. Jangan dijawab warna kalau kakak nanya bentuk. Ayo lanjut, ini apa???"
Jitak Ibu, kayaknya itu gaya mengajar Ibu ke kakak dueeeeh.
Jadi ikut-ikutan
Gaya ngomongnya juga sama hihi
Ibu : "Kak, adik baru 2.5 thn looh. Jangan disamakan kayak kakak yang 7.5 thn yaaa. Kalau mau ngajarin pelan-pelan aja. Kakak ajak baca cerita pendek aja."
Kakak : "adik yang minta bacain ini bu"
Tidak lama kemudian,
Adik : "Patik [Boneka patrick], ayoo ini apa? Segitiga yaaa... warna ijooo. yang ini apa? Apel yaa...merah. Yaaa patik pinter yaaa."
Kakak dan Ibu : "hihihi. Ssst jangan diganggu"
Jadi begitulah keadaan saya di rumah.
Saya bekerja di rumah, tapi saya tidak punya ruang kerja khusus.
Saya bekerja di ruang keluarga dengan meja kerja.
Anak-anak bermain di lantai dekat dengan ibu, rak buku dan kotak-kotak mainan sesuai kelompoknya [akal-akalan ibu supaya gak susah beres-beres].
Kerja di rumah gak fokus kalau anak-anak belum tidur.
Beda sama pas saya kerja kantoran, meskipun mikirin anak di rumah, tapi karena dihadapkan pada suasana kerja, dan pastinya tidak mendengar celoteh dan rengekan anak-
anak, jadinya lebih fokus.
Syukurlah anak-anak mengerti kalau ibunya di rumah juga bekerja, tidak minta ditemani terus kecuali waktu tidur.
Mereka berdua harus ditemenin kalau tidur. Ditungguin sambil duduk ya gak tidur-tidur mereka. Harus ikutan tidur, dan ini mengkhawatirkan kalau malam hari. Karena si ibu udah lelah sepanjang hari, jadi hati-hatilah jika kepala nempel bantal, langsung bobo hihi.
Kakak sudah lebih mandiri. Belajarpun cukup mandiri. Saya menyediakan banyak buku latihan soal hihi.
15-30menit teori dari Ibu, sisanya kerjain soal :p. Maksudnya biar ibu ada waktu kerja :D [ibu nakal, tapi sukses looh, nilainya paling tinggi di kelas tahun ini :)]
Kalau Adik yaaah namanya masih batita, kadang pengen disayang, becanda, diitik-itik, ditemenin baca atau malah cuman dipeluk doang.
Kalau dia udah pengen dpeluk2 gitu, dia gelendotan di kursi dan bilang : "bu..ibuuuu... didi pengen manjaaa"
Ya udah... peluk peluk cium cium, diitik itik diajak cerita bentar trus tanya : ibu boleh kerja lagi?
kalau dia bilang boleh ya wis kerja lagi, kalau tidak, ya dicoba kasih ide mainan yang dia belum bosen.
Sekarang dia lagi excited dengan puzzle, jadi butuh waktu lama untuk manja karena dia penasaran pengen selesaiin sendiri :)
Kerja di rumah enak? Enak banget!! Syukur pada Tuhan :)
Kerja di rumah capek? Huhuhuhu cuapeeek banget, apalagi tanpa PRT
Ada harga yang harus dibayar untuk "sesuatu"
"Sesuatu" saya saat ini adalah waktu bersama anak-anak + penghasilan untuk tambahan.
Suksma Hyang Widhi atas semua ini.
Perjalanan masih panjang dan perjuangan belum selesai ;)
Semoga bisa memberikan lebih banyak kebahagiaan untuk anak-anak dan keluarga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar