Di SMP ada pelajaran BK (Bimbingan Konseling), jaman saya dulu namanya BP (Bimbingan Penyuluhan). Dan kalau jaman dulu, anak yang dipanggil ke ruang BP biasanya ada masalah alias nakal. Sedikit cerita nih...suatu hari saya dipanggil ke ruang BP. Apa salah saya? Sebagai informasi, saya termasuk anak yang taat aturan, tidak pernah telat, tugas done, nilai baik. Setiba di ruang BP bertemu dengan 2 orang teman dari kelas lain yang saya tahu mereka juga anak yang taat aturan. Sebelum guru BP datang kami menduga-duga, masalah apa yang sudah kami buat?
Akhirnya pak guru BP datang dan menjelaskan bahwa ada banyak laporan terhadap satu guru yang dianggap tidak bisa mengajar, lalu minta pendapat kami, apakah itu benar, karena nilai kami terbilang cukup baik walaupun ga bagus-bagus amat wkwk. Jadi kami tidak bermasalah gaes, hanya urun pendapat sajaaah.
Oke lanjut ke perbincangan saya dengan anak saya ya. Ketika kelas 7 dan 8, guru BK memang ga selalu mengisi kelas, hanya jika ada sesuatu yang ingin disampaikan atau dibahas aja. Nah pas kelas 9 ini hadir tiap minggu meskipun secara online untuk menggali potensi anak-anak, mengenalkan beberapa pekerjaan dan mengarahkan minat.
Karena guru BK selalu kasih cerita dan tugas akhirnya dia nanya saya.
Kakak : Bu, kalau ada masalah, kita curhat ke ortu atau guru BK?
Saya : ke orang yang nyaman, mengenal dirimu, memberikan semangat, mengeluarkan yang terbaik dalam dirimu.
Kakak : ya ke orang tua kayak biasanya. Ke guru kan sungkan. Tapi ngapain ada guru BK kalau sudah curhat ke orang tua?
Ayoo kenapa???
Sempet mikir dan curi-curi browsing juga apa peranan guru BK supaya dapat memberikan jawaban yang baik dan memuaskan kepada anak yang masuk pubertas ini. Kalau tidak puas nanti cari jawaban di tempat lain yang belum tahu juga kebenarannya.
Jawaban saya, karena :
1. tidak semua anak bisa cerita ke orang tua, apalagi yang orangtuanya di luar kota atau sibuk sekali
2. tidak semua anak nyaman cerita ke orang tua, kalau sering dikritik dan dimarahin anak males cerita ke ortu
3. ada masalah yang kadang malu/tidak berani dibicarakan dg ortu dan
bisa dicarikan solusi oleh guru shg tidak terjadi perang dunia rumah
tangga
4. teorinya guru BK itu memotivasi agar potensi anak
berkembang, mengarahkan anak untuk bisa manajemen diri, kebiasaan,
tugas, dan perilaku yang baik sehingga bisa mencapai cita-cita. Nah
kadang ortu meskipun bisa menerima curhat tp ada karena sesuatu dan lain
hal kurang bisa memotivasi atau mengarahkan anaknya, mereka bisa minta
solusi ke guru BK
Mungkin masih banyak jawaban lainnya, tapi harapan
saya orang tua adalah orang pertama yang menjadi pelarian anaknya
ketika menghadapi suka dan duka karena orang tua yang paling mengenal
sifat dan keseharian anaknya
Sekaligus saya kasih contoh teman-temannya tanpa bermaksud menjudge keseharian mereka. Ada yang orang tuanya beda kota, ada yang sibuk bisnis dan kerja, pulang kerja malam dan ada pula yang terlalu percaya pada anaknya karena dia merasa anaknya sudah cukup besar dan mandiri, jadi terserah anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar