Sebelum kakak kelas 6, saya memang tidak terlalu mencari info harus ngapain aja di kelas 6. Saya berpikir toh nanti dijelaskan oleh guru dan kita tinggal melaksanakannya saja. Info yang saya butuhkan hanya biaya bimbel karena saya harus menabung terlebih dahulu.
Ternyata mencari info pelaksanaan ujian itu penting banget karena ada beberapa hal yang harus disiapkan, terutama jika kita sibuk kerja kantor atau tidak dibantu suami, misalkan suami kerja di luar kota.
Sekolah kakak mengadakan kerja sama untuk pelaksanaan try out selain juga mengikuti try out kecamatan yang sudah ditentukan jadwalnya. Untuk tahun 2018 ini, mata pelajaran UN adalah Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Berbeda dengan UN tahun sebelumnya, tahun ini soal UN ada uraian (essay) dengan bobot nilai yang cukup tinggi. Waaah saya sedikit panik untuk hal ini, bukan karena tidak percaya anaknya bisa menjawab melainkan karena tulisannya jelek. Iyaa sih bisa terbaca oleh semua gurunya, tapi yang koreksi UN kan guru dari sekolah lain, belum lagi kalau yang diperiksa banyak dan beliau-beliau sedang pening...tamatlah riwayat bisa disalahin jawabannya karena males baca. Jadi saya wanti-wanti ke kakak untuk benerin tulisan, diperbesar, diperjelas dan pelan-pelan saja nulis untuk uraian karena nilainya lumayan tinggi, 6 poin per soal dan ada 5 soal uraian.
Untuk UTS dan UAS jadwalnya lebih cepat dibandingkan dengan kelas lain. Jadi memang ngebut banget belajarnya. Ada 8 buku Tematik untuk 2 semester dan di semester pertama kedelapan buku tematik itu sudah tuntas dipelajari (maksudnya gurunya tuntas memberikan materi, entahlah anaknya bisa nangkep atau enggak saking banyaknya).
Di semester kedua, setelah UAS diadakan Ujian Praktek sebagai berikut
1. Ujian praktek untuk masing-masing mata pelajaran, dimana sebelum ujian sudah diberikan kisi-kisi yang harus disiapkan untuk masing-masing pelajaran. Siap-siap yaaah membeli beberapa keperluan seperti peralatan untuk membatik, beberapa buku dan kertas sesuai kebutuhan.
2. Ujian praktek menari Remo, setiap anak wajib bisa tari remo, dipanggil 10 anak dengan posisi saling membelakangi sehingga tidak bisa saling mencontek.
3. Ujian praktek senam UKS kreasi sendiri (per kelompok). Untuk kreasi sendiri dinilai per kelompok sedangkan untuk senam UKS masing-masing dinilai dengan cara melakukan senam dengan posisi saling membelakangi sehingga tidak bisa menyontek temannya.
4. Ujian praktek dance (tari modern per kelompok). Naaah tenaga dan waktu juga terkuras untuk hal ini, apalagi jika anak kita bukan penyuka dance, kakulah badannya dan males-malesan latihannya :D. Tapi yang namanya kewajiban ya harus dilakukan. Jadi kelompok kakak karena pada ga bisa nari, maka harus panggil guru tari. Bersyukur ketemu guru anak-anak SMA yang sabar banget. Jadilah saya jadi tukang ojek nganter jemput kakak latihan 2x seminggu.
Bersyukur Ujian Praktek berjalan lancar, dance-nya bukan yang terbaik tapi bisa lulus :)
Senam UKS penilaian perorang |
Dance per kelompok dilanjutkan dengan tari Remo per orang |
Usai ujian praktek, belum bisa istirahat juga... lanjutlah dengan US atau Ujian Sekolah, yaitu ujian mata pelajaran selain mata pelajaran UN. Soalnya diambil dari kelas 4, 5, dan 6. Huaaaa paniiik... banyak banget. Saya udah ngumpulin tuh buku-buku kakak dari kelas 4 sampai kelas 6. Dan ternyata oleh gurunya diberikan kisi-kisi soal US. Kisi-kisi yaaa... buka bocoran soal :). Misalnya tentang bangun datar, bilangan, ekosistem, sumber daya alam, dsb. Syukurlah US berjalan lancar, orang tua ikutan heboh tanya-tanya mbah google biar cepet ngerjain soal-soal dan anaknya bisa tinggal menghapal aja.
US berakhir, tibalah pada puncak acara yaitu Ujian Nasional. Sebenarnya kan UN itu sama dengan ulangan biasanya, yang bikin tegang itu sebenernya kepanikan orang tuanya hehe. Jadi kami berusaha tenang dan santai aja. Kasih nasehat kayak ke atlet aja.
Kakak kerjakan try out sebaik-baiknya seakan-akan itu UN dan jika sudah terbiasa maka saat ngerjakan UN, itu kayak latihan try out aja.
Beberapa kali ikut try out di sekolah dan lembaga bimbel serta lembaga lain yang mengadakan, kebetulan kakak sempet jadi juara 1, dapet penghargaan dan dapet uang tabungan pula (lumayan buat bayar SMP). Nah hal ini memberikan sedikit beban untuk dia bahwa nilai UN dia juga harus bagus.
Dari sekian banyak try out, memang nilai Bahasa Indonesia paling lemah. Kakak males baca, waktu luang dia pakai untuk nge-game sehingga perbendaharaan katanya kurang sekali. Selalu kami ingatkan dan ingatkan untuk lebih banyak belajar bahas Indonesia karena target kami adalah masuk SMP Kawasan, dimana batas nilai total adalah 255 dengan masing-masing nilai mata pelajaran tidak boleh kurang dari 75. Lumayan sih hasil mengomel kami (maksudnya support), nilai Bahasanya meningkat, setidaknya diatas 75 :)
Sewaktu UN, diusahakan supaya kita tenang, jangan terlihat tegang, makan bergizi, istirahat (terutama tidur malam) yang cukup, bangun pagi lebih awal dan bersiap2 juga lebih awal sehingga bisa duduk tenang sebelum berangkat sekolah.
Bersyukur Ujian Nasionalnya berjalan lancar untuk anak-anak kelas 6, tidak ada yang terlambat maupun yang absen.
Tinggal menunggu hasilnya saja. Pengumuman hasil pun agak lama karena ada soal uraian tersebut. Jadi setelah soal pilihan ganda diperisak komputer, lembar jawaban tersebut dinilai oleh tim koreksi yang sudah dibentuk sebelumnya.
"Saat daya dan usaha selesai berbuat, hanya doa dan kepasrahan yang kita miliki sambil menunggu hasilnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar