Gejala Kolesterol dan Pemeriksaan Laboratorium Kolesterol

Menurut salah seorang staff medis yang berdinas di sebuah Rumah Sakit Swasta di Surabaya, dikatakan bahwa kolesterol merupakan salah satu jenis nutrisi yang diperlukan tubuh untuk memperlancar segala proses biokimia di dalam tubuh, karena sebagian besar kolesterol bermanfaat untuk meningkatkan kinerja kelenjar endokrin tubuh dalam meningkatkan rangsang atau reseptor pembentukan hormon dan enzym. Pada kenyataannya, kolesterol memang sangat diperlukan oleh tubuh ketika dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, namun kebutuhan kolesterol ini akan menurun seiring dengan pertambahan usia. Oleh karenanya, tindakan penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol harus dilakukan secara sistemik agar kadar kolesterol tetap dalam batas yang aman ataupun normal sehingga tidak menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.


Kegunaan dan manfaat
Berikut beberapa kegunaan dan manfaat penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol sebagaimana diolah dari berbagai sumber, yaitu:
  • Pencegahan. Tindakan pencegahan dengan menghindari konsumsi asupan sumber makanan dengan kadar kolesterol tinggi seperti cumi-cumi, kuning telur puyuh ataupun telur ayam, jerohan unggas ataupun hewan ternak lain seperti jerohan babi dan sapi, harus dihindari apabila hasil pemeriksaan darah di laboratorium mengindikasikan bahwa kadar kolesterol total di atas 240 mg/dl, kadar LDL lebih dari 190 mg/dl, dan kadar trigliserilida di atas 500 mg/dl.
  • Sesekali. Apabila hasil pemeriksaan darah di laboratorium mengindikasikan bahwa kadar kolesterol total berkisar 200-239 mg/dl, kadar LDL berkisar 130-189 mg/dl, dan kadar trigliserilida berkisar 200-499 mg/dl, maka konsumsi asupan makanan tinggi kolesterol boleh dilakukan sesekali, misalnya sebulan sekali dengan porsi sedang.
  • Aman. Ketika pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah yang dilakukan oleh laboratorium memberikan hasil kadar kolesterol total kurang dari 200 mg/dl, kadar LDL berkisar kurang dari 100-129 mg/dl, dan kadar trigliserilida kurang dari 150 mg/dl, maka konsumsi makanan kadar kolesterol tinggi bisa dilakukan seminggu sekali.
  • Waspada. Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol adalah mewaspadai beberapa gejala kolesterol tinggi, seperti merasa mudah lelah, kram atau kesemutan disekitar pundak dan leher belakang serta mata berkunang-kunang ketika kelelahan. Apabila beberapa gejala kolesterol tersebut sudah mulai dirasakan, tindakan menurunkan kadarnya dengan mengurangi asupan makanan kolesterol tinggi, konsumsi statin atau obat-obatan alami lain seperti kunyit, kulit manggis atau rebusan daun sirsak harus segera dilakukan. Mengunjungi ahli terapi akupuntur juga dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif pengobatan alamiah.
Demikianlah beberapa kegunaan dan manfaat penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol yang dapat dilakukan. Akan lebih baik apabila melakukan pola hidup sehat seperti menghidari konsumsi asupan makanan siap saji, menghindari konsumsi rokok dan alkohol serta melakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari sebagai tindakan pencegahan terjadinya penumpukan kolesterol dalam darah. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar