Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Akibat Gigitan Semut Api

Pernah dengar semut api?
Atau mungkin pernah melihatnya?

Ini nih penampakan semut api yang ada di garasi rumah saya. Kadang banyak kadang hanya tiga-empat semut aja. Seperti semut lain, jika tidak mengganggu seperti ngerubutin makanan, biasanya saya biarkan saja.

Garasi adalah tempat favorit saya untuk bongkar belanjaan dari pasar karena tempatnya luas. Paling enak duduk dilantai dan membersihkan sayuran serta menata ke dalam wadah-wadah.

Aww...si semut menggigit karena tertindih kaki saya. Periiih...tapi abaikan saja. Saya orang desa dan orang desa mah kebal haha. Cuman digigit semut doang...
Beberapa saat kemudian bagian yang digigit semut gatal luar biasa dan bengkak, kulitpun menebal dan agak lebar di sekeliling gigitan. Ah abaikan saja, yang penting jangan digaruk keras supaya ga luka, besok juga hilang sendiri. Tapii... ternyata bengkak ini berlangsung seminggu lebih. Kadang mengempes kemudian menghitam atau kadang luka karena ga sengaja digaruk pas tidak sadar.

Seingat saya, gigitan ini terjadi 4-6 kali di titik berbeda. Terakhir ketika sedang membersihkan rice cooker dan duduk di lantai semut menggigit sekitar paha.
Seperti biasa, saya abaikan. Cuman meringis aja karena gigitannya bikin perih.
Saya melakukan aktivitas seperti biasa kemudian mulai menghadapi si laptop dan kerjaaa....
Mulai terasa gatal di bagian pergelangan tangan yang memakai jam tangan. Saya lepas jam tangan. Trus gatal lagi di telinga, leher dan pipi. Saya garuk pelan sambil tetap membalas chat di wa. Saya pikir cuman gatal biasa.

Tidak lama kemudian, hidung berdenyut-denyut keras, demikian juga kepala. Bukan sakit tapi kayak berdenyut/bergerak seirama dengan detak jantung. Detak jantung juga terasa keras banget. Saya belum pernah mengalami ini. Wajah pun terasa memanas.

Sadar ada yang tidak beres saya bercermin...terlihatlah hidung membengkak, wajah merah dan bengkak, leher merah, tangan, kaki dan punggung gatal.
Hem alergi ini. Saya tau karena saya beberapa kali alergi. Tapi sudah lama sekali saya tidak pernah alergi. Terakhir mungkin waktu kerja di Kalbe Farma belasan tahun lalu. 

Minum obat aja yuk! Saya ingat pernah belikan kakak obat alergi lalu saya cek stok obat tersebut dan untungnya masih ada dan belum expired. Saya minum dan mulai beresin kerjaan dan memposisikan diri untuk tiduran karena biasanya setelah minum obat alergi saya pasti ngantuk berat. 

Namun diluar dugaan, tiba-tiba perut terasa sakiit seperti maag kambuh. Padahal sudah lama juga saya tidak merasakan maag kambuh. Saya coba berjalan menuju kotak obat siapa tau masih ada sisa obat maag. Baru 3 langkah, dunia terasa gelap...ah anemia mungkin karena mendekati datang bulan. Diam sebentar biasanya baikan.

Okee sudah baikan, lanjut melangkah... dan perasaan semakin tidak enak, pandangan kabur. Akhirnya saya sadar ada yang tidak beres, segera saya minta anak-anak panggil Bapaknya.
Saya dipapah ke kasur. Keringat dingin segede-gede jagung mulai berjatuhan. Pusiiing luar biasa.
Saya bertahan... mungkin tensi drop. Sebentar juga baikan jika dibawa tiduran.

Syukurlah benar enakan, tapiiii sakit perut tiba2 ingin BAB. Ga bisa ditunda alias ditahan, saya minta dituntun ke toilet karena masih pusing/melayang. Belum sampai toilet saya ambruk, sepertinya pingsan tapi posisi aman (tidak ada benturan ke lantai) karena masih dituntun dan pegangan si Bapak.
Bapak dan anak2 bingung karena sejauh ini saya tidak pernah pingsan, sakitpun paling ringan2 aja. Sepertinya tidak lama karena sebelum diangkat ke kasur saya sudah siuman.

Belum sempat mikir mengapa saya bisa pingsan, perut saya berontak, saya minta diantar ke toilet dalam keadaan dunia gelap dan pegangan tangan bapak. Sampai di toilet keluarlah diare.
Insting saya ingin menganalisa warna dan penampakan diare saya untuk tahu saya keracunan atau gimana...tapi jangankan menoleh, untuk buka mata dan bangkit dari dudukan toilet aja tidak bisa. Hampir 30 menit saya duduk pegangan tangan bapak sambil tetap mengucurkan keringat dingin yang deras. Saya belum pernah merasakan seperti ini.
Sampai akhirnya saya bisa buka mata dan minta Bapak panggil dokter saja.

Ini hari minggu gaes....dokter terdekat tutup. Tetangga yang mau dimintain tolong untuk tanya dokter atau nganter ke RS juga sepi.
Bapak memutuskan bawa saya ke RS. Anak-anak di rumah berdua. Saya sebenernya ga mau karena musim pandemi, tapi saya juga ga berani jamin saya bisa cepat sehat dan ga bikin Bapak + anak2 panik.

Lemes rasanya, ga ada tenaga sama sekali setelah dari toilet. Dibantu anak-anak, saya jalan pelan-pelan ke tempat tidur, minta waktu sebentar untuk bisa kumpulkan tenaga jalan ke mobil. Bapak udah ga sabar nunggu saya bertenaga, jadilah Bapak olahraga angkat beban 53kg alias gendong saya ke mobil. 

Tiba di IGD ditanya macem2 tapi saya udah merasa baikan. Ngapain saya ke IGD yah? Istirahat bentar aja mungkin udah baikan. Mana si perawat resek banget... abis nanya2 malah nyalahin saya minum obat alergi. Bisa jadi obat alergi yang bikin pingsan katanya. Mbok ya ramah dikit gitu...

Tapi sejujurnya belum tau penyebab alergi dan shock anafilaktiknya.
Saya lapor Dokter bahwa pagi minum susu, icip 2-3 jamur krispi kecil yang saya goreng sendiri dan terakhir digigit semut. Bapak juga minum susu dan makan jamur, tidak masalah. Anak2 makan jamur tidak masalah.

Saya diminta rawat inap untuk pantau kondisi krn sempat pingsan.
Oh noo....anak2 gimana kalau ga ada saya. Musim pandemi pula.. horor rasanya nginap di rumah sakit. Tapi yang paling kepikiran adalah anak-anak. Saya minta pulang saja.

Pulangnya saya bisa jalan kaki ke mobil.. nyeker dong karena Bapak lupa bawain sandal. Mau gendong, malu wong udah sehat plus saya dasteran hehe. Tapi untungnya mobil sudah deket ruang IGD, jadi nyekernya masih di lantai bersih. 

Di rumah....tidak ada diare lagi, tidak ada pusing lagi. Lemas iya.. ngantuk iya karena obat alergi. Merah2 guede-guede mulai bermunculan di seluruh tubuh. Bagian-bagian yang pernah digigit semut kembali bengkak seperti saat awal digigit.
Naah mungkin ini biang keladinya...ketauan kalau si semut itu penyebabnya.
Abaikan saja, jangan banyak berpikir dan menyalahkan si semut, saya harus istirahat kumpulkan tenaga.
Keesokan hari bentol memudar sedikiiit tapi kondisi jauh membaik. Obat alergi saya hentikan. Lanjut vitamin saja.
Saya tidak mau mengkambinghitamkan jamur yang biasa saya makan. Dengan sedikit nekat saya kembali mencoba jamur sambil siapkan obat alergi. Tidak terjadi apa-apa... baik-baik saja seperti biasa...

Yaa mulai saat itu, Bapaknya anak-anak mulai dengan jurus basmi semut dan larangan duduk di garasi. Padahal itu tempat favorit banget. Selain buat milih sayur, tangga adalah tempat favorit untuk berjemur sambil nelpon panjang kali lebar kali tinggi dengan Ibu saya.
Tapi daripada kejadian tidak mengenakkan terjadi lagi, saya memilih mengalah sama semut, tidak mendekatinya lagi.

Suatu hari, tidak sengaja kakak juga kegigit semut hitam itu. Dia langsung lapor saya, saya perhatikan bentolnya kecil dan tidak bengkak+melebar seperti saya, jadi sepertinya tidak masalah. Cukup oles minyak tawon dan besoknya sudah hilang.

Jadi.... jangan remehkan sesuatu yang terlihat sepele. Jika terjadi reaksi yang berbeda dari orang kebanyakan, waspadalah...waspadalah!

Gejala Kolesterol dan Pemeriksaan Laboratorium Kolesterol

Menurut salah seorang staff medis yang berdinas di sebuah Rumah Sakit Swasta di Surabaya, dikatakan bahwa kolesterol merupakan salah satu jenis nutrisi yang diperlukan tubuh untuk memperlancar segala proses biokimia di dalam tubuh, karena sebagian besar kolesterol bermanfaat untuk meningkatkan kinerja kelenjar endokrin tubuh dalam meningkatkan rangsang atau reseptor pembentukan hormon dan enzym. Pada kenyataannya, kolesterol memang sangat diperlukan oleh tubuh ketika dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, namun kebutuhan kolesterol ini akan menurun seiring dengan pertambahan usia. Oleh karenanya, tindakan penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol harus dilakukan secara sistemik agar kadar kolesterol tetap dalam batas yang aman ataupun normal sehingga tidak menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan.


Kegunaan dan manfaat
Berikut beberapa kegunaan dan manfaat penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol sebagaimana diolah dari berbagai sumber, yaitu:
  • Pencegahan. Tindakan pencegahan dengan menghindari konsumsi asupan sumber makanan dengan kadar kolesterol tinggi seperti cumi-cumi, kuning telur puyuh ataupun telur ayam, jerohan unggas ataupun hewan ternak lain seperti jerohan babi dan sapi, harus dihindari apabila hasil pemeriksaan darah di laboratorium mengindikasikan bahwa kadar kolesterol total di atas 240 mg/dl, kadar LDL lebih dari 190 mg/dl, dan kadar trigliserilida di atas 500 mg/dl.
  • Sesekali. Apabila hasil pemeriksaan darah di laboratorium mengindikasikan bahwa kadar kolesterol total berkisar 200-239 mg/dl, kadar LDL berkisar 130-189 mg/dl, dan kadar trigliserilida berkisar 200-499 mg/dl, maka konsumsi asupan makanan tinggi kolesterol boleh dilakukan sesekali, misalnya sebulan sekali dengan porsi sedang.
  • Aman. Ketika pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah yang dilakukan oleh laboratorium memberikan hasil kadar kolesterol total kurang dari 200 mg/dl, kadar LDL berkisar kurang dari 100-129 mg/dl, dan kadar trigliserilida kurang dari 150 mg/dl, maka konsumsi makanan kadar kolesterol tinggi bisa dilakukan seminggu sekali.
  • Waspada. Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol adalah mewaspadai beberapa gejala kolesterol tinggi, seperti merasa mudah lelah, kram atau kesemutan disekitar pundak dan leher belakang serta mata berkunang-kunang ketika kelelahan. Apabila beberapa gejala kolesterol tersebut sudah mulai dirasakan, tindakan menurunkan kadarnya dengan mengurangi asupan makanan kolesterol tinggi, konsumsi statin atau obat-obatan alami lain seperti kunyit, kulit manggis atau rebusan daun sirsak harus segera dilakukan. Mengunjungi ahli terapi akupuntur juga dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif pengobatan alamiah.
Demikianlah beberapa kegunaan dan manfaat penanganan gejala kolesterol dan pemeriksaan laboratorium kolesterol yang dapat dilakukan. Akan lebih baik apabila melakukan pola hidup sehat seperti menghidari konsumsi asupan makanan siap saji, menghindari konsumsi rokok dan alkohol serta melakukan olahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari sebagai tindakan pencegahan terjadinya penumpukan kolesterol dalam darah. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Baby Blues, Gejala dan Penanganannya

 

Baby Blues dialami juga pada perempuan yang telah melahirkan lebih dari satu kali. Terlebih bila setiap melahirkan ia tidak menemukan orang-orang di sekitarnya yang dapat memberikan support dalam banyak hal. Belum lagi, penyesuaian diri dengan peran sebagai ibu baru. Peran yang menuntutnya harus mampu merawat, mengasuh dan mendidik buah hatinya, menimbulkan tekanan.

Gejala, Tingkatan dan Penanganan Baby Blues
Baby Blues rentan dialami oleh perempuan pasca melahirkan. Salah satu penyebabnya adalah adanya guncangan emosional yang dimulai dari persalinan yang mendebarkan dan cukup berat bagi ibu, perasaan cemas berlebihan akan kondisi bayi yang akan dilahirkan (apakah semburna atau cacat) sementara di satu sisi muncul perasaan gembira yang tak terlukiskan bercampur dengan rasa bangga dan kagum akan kemampuannya dalam melahirkan. Namun, di saat yang bersamaan tersembul rasa syukur sekaligus heran mengamati bayi kecil yang tau-tau hadir setelah selama ini berada dalam kandungannya. Perasaan yang tak siap, lelah sekaligus bangga dan bahagia bercampur aduk menimbulkan kegelisahan tersendiri, seperti ”mampukah saya merawat bayi?”. Apalagi saat melihat betapa ringkih si bayi, ibu lantas digelayuti pikiran bahwa semua tugas perawatan ada di pundakanya seorang diri.


1. Matternity Blues (Baby Blues)
 Muncul pada minggu-minggu pertama usai melahirkan dengan gejala yang tergolong ringan, seperti sering menangis, suasana hati mudah berubah-ubah, perasaan lelah, sensitif, pelupa dan mudah tersinggung yang biasanya akan berangsur berkurang. Meski tidak terjadi setiap waktu, ibu kerap kehilangan semangat untuk melakukan berbagai aktivitas perawatan bayi seperti memandikan bayi atau mengganti popok. Meski begitu, si ibu masih mau menyusui bayinya.
Cara Mengatasi
Bantuan langsung/keterlibatan suami, kerabat dekar atau sahabat akan sangat berarti dengan mengambil alih beberaoa tugas perawatan bayi yang memang memungkinkan. Semisal menggantikan popok, memandikan, meninabobokan kala rewel dan sebagainya hingga ibu punya waktu istirahat yang cukup. Sementara sahabat atau kerabat dekat bisa menjadi tempat curhat yang menyenangkan

2. Depresi Pasca-Persalinan (DPP)
DPP umunya mucul 3 bulan setelah melahirkan dengan gejala antara lain sedih berkepanjangan, menangis sambil menjerit-jerit dan munculnya kepribadian labil. Sangat mungkin perawatan bayi jadi terabaikan, bahkan pada beberapa kasus si ibu malah tidak mau lagi menyusui bayinya. Hampir setiap hari ibu kehilangan minat terhadap aktivitasnya sebagai ibu baru, kehilangan nafsu makan, mengalami gangguan tidur, emosi labil/terombang-ambing, didera rasa bersalah karena merasa tidak mampu menyayangi dan mengasuh bayi. Semua gejala tadi biasanya menghebat di sore hari. Si ibu juga kehilangan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi serta sulit menentukan pilihan. Bahkan, meski jarang, beberapa ibu merasa tidak berguna atau putus asa yang selalu berujung pada kematian
Cara Mengatasi
Jika gangguan masih tergolong ringan, maka konseling psikologis dan intervensi sosial bisa menjadi solusi. Beberapa hal yang dapat segera dilakukan antara lain meminta bantuan suami dan dukungan dari keluarga, disamping memompa motivasi dan menumbuhkan semangat hidup.
Aturlah manajemen perawatan bayi sedemikian rupa hingga si ibu memiliki waktu untuk beristirahat, mendengarkan musik, dan masih sempat menjalani hobi atau melakukan aktivitas menenangkan dan menyenangkan lainnya. Berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog juga sangat dianjurkan.
Pada beberapa kasus yang lebih berat, pengobatan dengan antidepresan diperlukan. Dokter dapat meresepkan obat yang tepat dan aman bagi para ibu yang mengalami DPP guna meminimalkan beberapa keluhan dan gangguan yang dialaminya.

3. Psikosis PostPartum
Inilah gangguan jiwa terberat yang dapat dialami ibu seusai melahirkan. Biasanya timbul 1-3 bulan persalinan. Manifestasi gangguannya pun cukup berat dan akut hingga si ibu terkesan ”setengah gila”. Misalnya, berteriak-teriak dan menjerit-jerit, tidak mau mengurus diri sendiri, dan hilangnya kemampuan berkomunikasi. Pada beberapa ibu bahkan mengalami halusinasi yang berkaitan dengan bayi dan seputar kelahiran. Contohnya, melihat bayinya seperti seekor harimau buas yang harus dibunuh.
Itulah mengapa, gangguan ini tidak hanya berbahaya buat ibu tapi juga si bayi dan orang lain di sekitarnya. Gangguan psikosis postpartum dapat menghancurkan kehidupan perkawinan, merusak relasi ibu dengan bayinya, disamping dapat pula memunculknan gangguan perkembangan emosional pada si bayi. Efek perilaku akan terlihat kelak saat anak berusia 3 tahunan, sedangkan efek kognitifnya saat anak berusia 4 tahun.
Cara Mengatasi
Pada kondisi seperti ini, mau tidak mau ibu dan bayinya harus dipisahkan karena bila tidak justru akan mengancam keselamatan si bayi. Terapi psikologis secara intensif perlu dilakukan dan harus dikombinasikan dengan pemberian obat-obatan. Bahkan pada beberapa kasus, si ibu dianjurkan menjalani perawatan kejiwaan di rumah sakit.

(Referensi: Nakita No. 448, November 2007)

10 Penyakit Pertama Si Kecil

Menjadi orang tua baru tentu membahagiakan. Namun, kebahagiaan terkadang berubah menjadi kepanikan tatkala si kecil mendadak sakit. Nah, ada baiknya Anda mengenali 10 penyakit pertama bayi, seperti dipaparkan Dr. Kusnandi Rusmil, Sp.A dari RS Hasan Sadikin, Bandung berikut ini.


1. BATUK-PILEK
Batuk-pilek pada bayi bisa karena banyak faktor. Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya ada ratusan banyaknya. Biasanya sembuh sendiri, kok. Gejalanya, hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk dan demam. Selain virus, batuk-pilek juga bisa karena bakteri. Biasanya disertai panas dan gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga tengah. Namun, sakit telinga tak selalu terjadi pada batuk pilek. Jika cairan atau lendir banyak keluar dari hidung bayi dan membuat napas tersumbat, beri obat tetes hidung atau sedot cairan hidung dengan alat khusus. Yang penting, penyebabnya dulu yang diobati. Karena virus belum ada obatnya, maka pertahanan tubuh si bayi-lah yang harus ditingkatkan. Biasanya, batuk-pilek pada bayi terjadi sekitar lima hari. Jika panas tubuh bayi tak turun-turun hingga 2 – 3 hari, segera bawa ke dokter. Orang tua tak perlu cemas jika bayi batuk-pilek. Jika disertai panas, beri obat panas. Jangan lupa, beri nutrisi yang baik, terutama yang mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan atau jus, minum yang banyak, terutama ASI.

2. INFEKSI TELINGA
Infeksi telinga dapat disebabkan batuk-pilek oleh virus yang terus-menerus, sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga. Bisa juga karena telinga kemasukan air yang mengandung kuman, sehingga mengakibatkan peradangan saluran telinga tengah. Gejalanya, sakit pada telinga dan panas yang tidak turun-turun selama 2 – 3 hari. Harus segera dibawa ke dokter. Kalau tidak segera ditangani, gendang telinga bayi bisa meradang dan pecah. Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan makin parah dan dapat menimbulkan nanah. Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka panjangnya, sistem pendengaran rusak.

3. DIARE
Seperti halnya batuk-pilek, diare pada bayi juga bisa karena bermacam faktor, dari makanan yang tercemar kuman atau virus, keracunan makanan, sampai alergi susu. Diare pada bayi umumnya dapat dilihat dari jumlah cairan yang keluar melalui buang air besar (BAB) yang lebih banyak dari cairan yang masuk. Frekuensi BAB-nya lebih dari tiga kali sehari. Jadi, harus diberi banyak cairan supaya tidak terjadi dehidrasi. Pencegahannya, beri bayi minum, misalnya oralit, minuman yang mengandung ion, atau minuman yang mengandung probiotik, seperti yoghurt untuk membantu keseimbangan kuman dalam perut. Bayi enam bulan sudah boleh, kok, diberi minuman mengandung ion atau probiotik. Kusnandi juga menegaskan, obat diare yang paling ampuh bagi bayi sebenarnya ASI, karena mengandung obat anti-virus atau kuman yang dapat mencegah dan mengurangi lamanya penyakit bersarang di dalam tubuh bayi. Diare yang disertai demam, lanjut Kusnandi, paling sering disebabkan oleh virus. Semua penyakit karena virus, tidak ada obatnya. Yang penting, meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi kehilangan cairan tubuh dengan banyak-banyak minum, terutama ASI. Sementara diare disertai muntah, biasanya disebabkan karena rangsangan ke dalam saluran pencernaan. Rangsangan itu bisa macam-macam, bisa oleh kuman atau racun zat kimia. Sekali lagi, yang penting adalah memberi minum yang banyak. Bisa juga diberi obat anti muntah oleh dokter, kata Kusnandi seraya mengingatkan agar orang tua tidak memberi bayi obat pemampat feses atau tinja. Jika tinja mampat, kuman enggak mati, malah berkumpul di dalam usus. Lebih baik kuman dikeluarkan dulu melalui BAB. Setelah kuman habis, otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya, kata Kusnandi mengingatkan.

4. BATUK PLUS SESAK NAPAS
Pada bayi yang memiliki potensi alergi atau asma, batuk pilek lama-lama bisa menimbulkan sesak napas. Batuk-pilek ini terjadi akibat kuman yang lama-lama menyebar ke paru-paru. Bisa mengakibatkan gejala radang paru-paru, yaitu sesak napas, ujar Kusnandi. Jika sudah menyerang paru-paru, berarti sudah masuk ke tahap serius dan harus betul-betul diobati. Tanda-tanda sesak napas ini dapat dilihat secara fisik, antara lain bayi bernapas lewat hidung, sehingga cuping hidung kembang-kempis, napasnya cepat, setiap bernapas seperti ada yang menariknya hingga dadanya cekung. Penanganan gejala-gejala serius ini harus lebih teliti. Bila perlu dirawat di RS untuk diberi oksigen. Jika sudah sampai ke tahap serius, tak bisa lagi hanya diberi perawatan di rumah. Bisa bahaya dan harus segera ditolong dokter, tegas Kusnandi.

5. SAKIT TENGGOROKAN
Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau virus yang menyerang tenggorokan. Tanda-tanda fisiknya, tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan, rewel, dan biasanya sulit menelan. Jika disebabkan virus, biasanya dokter akan memberi obat pengurang rasa sakit, vitamin, dan dianjurkan diberi makan yang banyak, terutama jus buah, sayur bening, dan ASI, agar tubuhnya kembali kuat. Namun jika penyebabnya kuman, dokter akan memberi antibiotik. Bisa berupa sirup atau puyer. Puyer lebih ekonomis dan dosisnya bisa lebih tepat, karena dihitung per kilogram berat badan bayi. Efektivitasnya, sih, sebenarnya sama saja dengan sirup.

6. SEMBELIT
Penyebab sembelit bisa karena kurang makan makanan berserat. Oleh karena itu, bayi sebaiknya diberi banyak buah, sayuran, dan ASI. Berikan puding atau agar-agar, buah-buahan, dan sayuran. Untuk bayi yang belum bisa makan, berilah ASI sebanyak mungkin. Biasanya, bayi yang masih minum ASI jarang sembelit, kecuali bayi yang diberi susu formula. Mungkin susunya kurang cocok. Untuk mengatasi sembelit, pilih susu yang cocok. Sementara dokter biasanya akan memberi obat untuk melancarkan BAB-nya. Namun, ada juga bayi baru lahir yang tak bisa buang air besar. Keluhannya, perut kembung dan sering muntah. Itu karena saraf dari usus kurang, sehingga gerak peristaltiknya pun berkurang. Ini penyakit bawaan, harus dioperasi untuk membuang usus yang tidak ada sarafnya. Kasus seperti ini sering terjadi pada bayi baru lahir, terang Kusnandi.

7. INFEKSI SALURAN KEMIH
Selain sulit BAB, infeksi saluran kemih juga sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Banyak terjadi pada bayi perempuan, karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari saluran kemih bayi laki-laki, sehingga kuman lebih gampang masuk ke dalam tubuh. Jika bayi panas tanpa diserta batuk-pilek atau sakit telinga, orang tua harus selalu berpikir bahwa ini bisa saja sakit radang saluran kemih. Gejala infeksi saluran kemih hanya panas atau air kencingnya sedikit, dan bayi merasa nyeri di daerah perut atau kesakitan saat buang air kecil/kencing. Kadang-kadang, radang atau infeksi saluran kemih ini tidak bergejala juga. Buang airnya pun normal. Justru jika gejala tak muncul, sangat berbahaya karena dapat merusak ginjal. Oleh karena itu, jika bayi demam lebih dari 38,5 0 Celcius, segera periksakan ke dokter.

8. MUNTAH
Muntah atau gumoh disebabkan karena perut bayi yang baru lahir ukurannya masih sangat kecil. Daya tampungnya masih sedikit. Kalau terlalu banyak diberi susu, dia akan memuntahkan susunya kembali. Oleh karena itu, untuk bayi yang diberi susu formula, pada saat disusui, posisi botol susu dan botol harus pas dengan mulutnya agar udara tidak ikut masuk ke dalam mulut bayi. Udara yang ikut masuk ini dapat menyebabkan bayi muntah. Sementara untuk bayi yang disusui ASI, posisi menyusui harus betul dan pas. Usai disusui, gendong bayi dengan posisi seperti berdiri hingga bersendawa. Setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi miring ke kiri.

9. ALERGI
Banyak hal yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Yang paling sering alergi susu sapi atau susu formula. Jika ibu atau keluarganya punya bakat alergi, bayi pun jadi gampang alergi. Sebagian besar alergi timbul karena makan telur, sea food, dan susu formula. Untuk menghindarinya, ibu menyusui sebaiknya menghindari konsumsi makanan alergen seperti telur, kacang-kacangan, sea food, atau makanan pemicu alergi. Pasalnya, alergi ini dapat langusng terbawa melalui ASI. Dokter biasanya memberikan susu anti-alergi khusus untuk bayi yang memiliki bakat alergi atau alergi pada susu formula. Susu antialergi ini mudah didapat dan sudah banyak dijual, kok.

10. RUAM POPOK
Usai buang air atau pipis, popok bayi harus segera diganti agar tidak menimbulkan iritasi atau merah-merah pada kulit bayi. Jika kulit bayi mengalami iritasi, kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh bayi. Untuk mencegahnya, gantilah popok sesering mungkin dan pakaikan pampers yang dapat menyerap banyak air. Untuk popok kain, sebaiknya rajin-rajin mencuci popok. Teknologi sudah semakin canggih, orang kini menciptakan pampers yang dapat menyerap air lebih banyak agar lebih praktis. Namun, bukan berarti bayi harus seharian pakai pampers yang itu-itu terus. Udara juga harus bisa keluar masuk, dong. Hanya saja, kelebihan pampers dapat mengurangi frekuensi pergantian popok, dibandingkan popok kain. Pengobatan untuk ruam popok, jika kulit bayi terkena popok basah, dapat diobati dengan memberikan bedak, talek, atau salep. Tetapi yang paling penting harus sesering mungkin mengganti popok atau pampers. Artinya, kondisi kulit bayi harus tetap dalam keadaan kering.

Sumber : tabloid nova

Apakah ASI di Dalam Tubuh Bunda Bisa Basi?

 \ASI sebagai makanan dan minuman terbaik untuk bayi dapat diberikan kepada bayi, kapan saja, dimana saja, tanpa harus memperhitungkan suhu,sterilitas dan menghitung takarannya seperti halnya susu formula.


Nah saya pernah mendapat nasehat dari teman kantor dimana dia memperoleh info dari orang tuanya bahwa ASI yang diberikan pada bayi harus segar, yang dihasilkan dari ibu yang baru saja makan atau setidaknya tidak tersimpan lebih dari 4 jam di dalam tubuh/payudara Bunda. Jika sudah tersimpan lebih dari 4-8 jam, misalnya ketika kita bekerja seharian, maka ketika kita tiba di rumah ASI harus dibuang/dikeluarkan karena sudah basi. Akhirnya saya mulai browsing di internet dan mencari info ke tenaga kesehatan dan bukan kepada orang tua. Bukannya tidak percaya kepada orang tua, tetapi mungkin mitos berbeda dengan fakta kesehatannya.

Dan hasil saya browsing dan bertanya ke dokter atau bidan adalah bahwa ASI di dalam tubuh selalu terjaga kualitasnya baik dari segi kandungan, suhu dan sterilitasnya serta tidak ada istilah ASI basi di dalam tubuh.

Jika bunda tidak dapat menyusui untuk beberapa waktu, ASI tak perlu dibuang/dikeluarkan dulu sebelum diberikan kepada bayi. Dianjurkan untuk mengeluarkan ASI kurang lebih setiap 2-3 jam sekali agar ASI selalu dapat diproduksi lagi dan tidak terjadi stagnasi, sehingga bayi mendapat ASI dengan komposisi lengkap. Sebagai informasi, ASI yang keluar pada permulaan penyusuan mengandung banyak protein, tetapi kurang lemak sedangkan ASI yang keluar pada akhir penyusuan mengandung sedikit protein, tetapi banyak lemak. Dengan pengosongan payudara dalam jarak waktu tertentu, dapat merangsang pembentukan ASI sehingga tidak terjadi payudara bengkak dan bayi mendapat komposisi ASI yang lengkap.

Bahaya Kemasan Makanan

 
Untuk bunda yang sibuk dan tidak sempat memasak, kadang membeli lauk pauk dan sayur di depot/restoran atau mungkin catering. Nah biasanya makanan dibungkus dengan kertas, plastik atau styrofoam.
Kita tidak sadar bahwa kemasan makanan yang digunakan untuk membungkus berbagai macam makanan mengandung zat yang berbahaya untuk kesehatan kita.
Tips saya biasanya membawa wadah makanan dari rumah, jika memang sengaja ingin membeli makanan di depot. Atau cepat-cepat mengganti wadah makanan setiba di rumah. Kita tidak ingin kan kalau keluarga tercinta terpapar bahaya akibat ketidaktahuan kita akan kemasan yang kurang baik.
Ada beberapa pembungkus makanan yang patut kita waspadai yaitu :

1. Pembungkus kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non kemasan (koran dan majalah) sering digunakan untuk membungkus makanan. Padahal kertas tersebut mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan.
Di dalam tubuh manusia timbal masuk melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati, otak, syaraf dan tulang.
Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan pucat, sakit dan kelumpuhan. Keracunan yang terjadi juga dapat bersifat akut dan kronis.
Untuk mencegah makanan terkontaminasi logam timbal, segera pindahkan makanan dari pembungkus plastik ke wadah yang aman seperti piring gelas maupun keramik.
2. Styrofoam
Styrofoam paling populer digunakan sebagai pembungkus makanan. Warnanya yang putih bersih, bentuknya yang menarik, tidak merusak bentuk makanan dan menjaga suhu makanan tetap terjaga membuat styrofoam banyak diminati. Namun penelitian menunjukkan bahwa kemananan styrofoam diragukan.
Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter ( EDC ), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen.

3. Melamin
Melamin merupakan salah satu jenis plastik yang terbuat dari resin dan formalin. Melamin dengan harga yang lebih tinggi dan melamin dari murah berbeda dari bahan bakunya. Kualitas bahan dan tingkat keamanan melamin mahal lebih tinggal daripada yang murah.
Melamin mengandung formalin, yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, namun dapat meningkatkan kualitas melamin menjadi lebih kuat.  Dari penelitian yang telah banyak dilakukan pada peralatan dari melamin, ternyata formalin pada peralatan dapat bermigrasi ke produk pangan, terutama bila produk pangannya berada pada suhu tinggi atau panas, misalnya untuk wadah minuman panas atau sup panas.   Selain itu melamin juga tidak boleh digunakan di dalam microwave.  Melamin akan menyerap radiasi microwave dan panas akan meningkat.
Untuk kemananan pangan, penggunaan peralatan makan dari melamin harus benar-benar diperhatikan cara penggunaannya, seperti tips berikut ini :
- jangan digunakan untuk produk yang panas (minuman atau sup panas) atau asam
- jangan digunakan dalam microwave
- jangan menggunakan peralatan makan dari melamin yang sudah berubah warna
- dan yang paling aman adalah menghindari pemakaian peralatan makan dari melamin, karena hampir tidak mungkin membedakan peralatan makan dari melamin yang tidak melepaskan formalin

Sumber : Lisa 2005 dan berbagai sumber


Khasiat Mentimun

Sapa yang tidak kenal dengan buah yang satu ini. Buah berwarna hijau ini sangat enak untuk dijadikan lalapan atau campuran buah rujak ternyata mentimun juga sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan.

Kandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, C dan E di dalam mentimun sangat berguna untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan dan kecantikan. Beberapa khasiat buah mentimun adalah :
  1. Dapat melancarkan buang air besar, menurunkan kolesterol dan menetralkan racun di dalam tubuh karena mentimun banyak mengandung serat.
  2. Kandungan kaliumnya yang tinggi, dapat meringankan penyakit hipertensi
  3. Memberikan rasa sejuk dalam mulut sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada tenggorokan atau sariawan.
  4. Mentimun juga berkhasiat untuk mata agar mata terlihat cerah dan berseri. Caranya dengan meletakan irisan mentimun pada kelopak mata selama 20 menit.
  5. Dapat melancarkan buang air kecil
  6. Irisan mentimun atau sari mentimun dapat menghambat keriput dan melembutkan kulit.
  7. Dapat dijadikan obat luka akibat gigitan serangga, gatal-gatal karena tumbuhan, dan mendinginkan kulit akibat terbakar matahari karena buah mentimun ini bersifat dingin.
  8. Irisan mentimun juga dapat mengobati jerawat ringan.
  9. Dapat mengobati cacingan pada anak karena mentimun mengandung racun alkaloid jenis hipoxanti 
  10. Dapat dijadikan obat menurunkan demam. Caranya parut dua atau tiga buah mentimu peras airnya. Tempelkan parutan mentimun tersebut di bagian perut sampai demamnya berkurang. 
  11. Sebagai  pembersih ginjal. Mentimun mengandung silikon, fluorin, dan kalium dan rendah kalori sehingga dapat merangsang kerja ginjal untuk membuang sisa metabolisme tubuh dan kelebihan lemak di tubuh.

7 Hal Yang Dihindari Setelah Makan

Apa yang anda lakukan sehabis makan? Merokok, tidur, atau beraktivitas? Sebagian orang percaya bahwa jika sehabis makan langsung beraktivitas merupakan salah satu cara melancarkan proses pencernaan. Padahal hal tersebut harus dihindari. 

Ternyata selain itu, adalagi hal-hal yang dihindari setelah makan yaitu:

1. Konsumsi Buah
Langsung mengkonsumsi buah setelah makan dapat menyebabkan perut kembung karena terlalu banyak air. Sebaiknya buah dikonsumsi 1 – 2 jam setelah makan atau satu jam sebelum makan.
2. Minum Teh
Daun teh mengandung banyak asam yang menyebabkan kandungan protein dalam makanan yang kita makan akan mengeras. Akibatnya, protein tersebut akan sulit dicerna.
3. Merokok
Hasil penelitian para ahli membuktikan bahwa jika menghisap sebatang rokok setelah makan sama halnya dengan merokok 10 batang! Tentu saja hal ini dapat mengganggu kesehatan paru-paru dan mengundang risiko serangan kanker.
4. Melonggarkan ikat pinggang
Melonggarnya ikat pinggang itu katanya akan menyebabkan kondisi usus terganggu dan melilit.
5. Mandi
Mandi setelah makan menyebabkan meningkatnya aliran darah pada tangan, kaki dan tubuh sehingga jumlah darah di kawasan perut dan sekitarnya akan menurun. Hal ini dapat melemahkan sistem pencernaan dalam perut kita.
6. Banyak jalan
Berjalan akan mengakibatkan sistem pencernaan tidak dapat menyerap nutrisi dari pasokan makanan yang dikonsumsi.
7. Tidur
Tidur setelah makan membuat makanan yang kita konsumsi tidak bisa diterima oleh pencernaan dengan baik dan usus akan terluka atau infeksi. Dan tentu saja tidur setelah makan itu bisa membuat tubuh makin menggelembung.


 

Apakah ASI di Dalam Tubuh Bunda Bisa Basi?


ASI sebagai makanan dan minuman terbaik untuk bayi dapat diberikan kepada bayi, kapan saja, dimana saja, tanpa harus memperhitungkan suhu,sterilitas dan menghitung takarannya seperti halnya susu formula.

Nah saya pernah mendapat nasehat dari teman kantor dimana dia memperoleh info dari orang tuanya bahwa ASI yang diberikan pada bayi harus segar, yang dihasilkan dari ibu yang baru saja makan atau setidaknya tidak tersimpan lebih dari 4 jam di dalam tubuh/payudara Bunda. Jika sudah tersimpan lebih dari 4-8 jam, misalnya ketika kita bekerja seharian, maka ketika kita tiba di rumah ASI harus dibuang/dikeluarkan karena sudah basi. Akhirnya saya mulai browsing di internet dan mencari info ke tenaga kesehatan dan bukan kepada orang tua. Bukannya tidak percaya kepada orang tua, tetapi mungkin mitos berbeda dengan fakta kesehatannya.

Dan hasil saya browsing dan bertanya ke dokter atau bidan adalah bahwa ASI di dalam tubuh selalu terjaga kualitasnya baik dari segi kandungan, suhu dan sterilitasnya serta tidak ada istilah ASI basi di dalam tubuh.

Jika bunda tidak dapat menyusui untuk beberapa waktu, ASI tak perlu dibuang/dikeluarkan dulu sebelum diberikan kepada bayi. Dianjurkan untuk mengeluarkan ASI kurang lebih setiap 2-3 jam sekali agar ASI selalu dapat diproduksi lagi dan tidak terjadi stagnasi, sehingga bayi mendapat ASI dengan komposisi lengkap. Sebagai informasi, ASI yang keluar pada permulaan penyusuan mengandung banyak protein, tetapi kurang lemak sedangkan ASI yang keluar pada akhir penyusuan mengandung sedikit protein, tetapi banyak lemak. Dengan pengosongan payudara dalam jarak waktu tertentu, dapat merangsang pembentukan ASI sehingga tidak terjadi payudara bengkak dan bayi mendapat komposisi ASI yang lengkap.

Kecanduan Gadget pada Anak dan Remaja (2)


Pada certa Kecanduan Gadget pada Anak dan Remaja (I), saya berbagi tentang kondisi pada umumnya dan kondisi anak saya serta solusi yang kami komunikasikan bersama untuk mengurangi ketergantungan pada benda mungil persegi panjang tersebut.

Kali ini saya berbagi tentang teman anak saya, tanpa bermaksud untuk menjelekkan namun semata-mata untuk bisa jadi pelajarang warning untuk kita semua bahwa dampak gadget sedemikian tidak bisa saya bayangkan sebelumnya.

Seperti biasa, anak-anak saya bercerita tentang pengalamannya di sekolah, susah senang tentang dirinya sendiri dilanjutkan dengan cerita teman atau guru jika ada yang menarik atau diluar kebiasaan. Suatu hari dia bercerita bahwa ada beberapa anak yang nekat membawa HP ke sekolah padahal sudah dilarang dan ditemukan guru sehingga disita. Biasanya alasan mereka karena ada kerja kelompok sehingga memudahkan untuk dijemput orang tua. Naah ada satu anak yang murung, gelisah dan tidak memperhatikan pelajaran sepanjang hari sejak HP disita sehingga ditegur guru, ditemukan kertas coretan yang entah apa isinya dan selanjutnya si anak di bawa ke ruang BK untuk mendapat nasehat. Anak-anak lain yang juga HPnya disita tidak menunjukkan gejala ini.
Masih tentang anak tersebut, lanjut cerita anak saya, dia baru tahu kalau si anak ini sering keluar kelas pada saat les, duduk di ruang tunggu dan bermain HP. Mungkin ijin ke toilet tapi lama tidak kembali ke kelas. Kadang cara dia menjawab becandaan anak-anak di wa grup juga lebih agresif dan mudah tersinggung.
Dari cerita anak saya ini, saya akhirnya ngobrol dengan suami dan juga anak saya bahwa mungkin ini sudah masuk kategori kecanduan gadget dimana dia tidak bisa mengontrol atau berlebihan dalam pemakaiannya sehingga menganggu jadwal keseharian, seperti kurang istirahat, tidak belajar, mudah tersinggung dan sebagainya.
Mengapa hal ini bisa terjadi dan tidak terjadi pada anak-anak lain? Yang saya tahu bahwa orang tuanya sangat sibuk, mungkin dia memang butuh teman dan semua terjawab dengan kehadiran HP. Tapi saya tidak berhak menilai dan mengira-ngira kondisi keluarga seseorang, hanya menjadikan hal tersebut pelajaran berharga buat kami.
Sama halnya dengan pengalaman saya pribadi melihat seorang anak yang tantrum ketika tidak diberikan HP oleh mamanya. Suatu hari saya menjemput si adik di sekolah dan melihat mama yang lain menjemput bersama anaknya mungkin usia 4-5 tahunan. Si anak merengek, berteriak, menangis dan bahkan terakhir berguling di pelataran sekolah karena paket internet mamanya habis sehingga dia tidak bisa menonton youtube. Harus beli saat itu juga. Satu hari saya melihat mama A membiarkannya menangis dan satu hari lainnya sempat melihat mama B segera beranjak membeli pulsa agar anaknya diam.
Saya hanya bisa bengong melihatnya dan mengingat-ingat apakah anak saya pernah seseperti itu dan rasanya tidak karena mungkin tipenya bukan agresif dan sejak awal saya katakan bahwa HP Bapak dan Ibu untuk bekerja, tidak bisa dipinjam anak-anak jika tidak penting banget. Mungkin dari situ mereka tahu bahwa HP bukan mainan.
Pernah juga saya melihat di desa, anak SD berHP ria. Ini orang tuanya pada kaya-kayakah? Karena saya sendiri berpikir berkali-kali untuk membelikan anak-anak HP karena bukan barang murah, belum manfaat banget untuk anak-anak dan nilainya cepat turun jika djual kembali tergantikan dengan HP versi terbaru (eh tidak laku malah ya karena anak2 kurang bisa merawat barang sejenis HP :D). Ternyata tidak semua kaya, tapi memaksakan diri karena tuntutan lingkungan, yang lain semua punya kasian anaknya tidak punya sendiri :(. Sedih mendengarnya.....
Sekali lagi saya tidak berani menjudge kondisi keluarga orang lain selain menjadikannya pelajaran dan mencoba browsing tentang penyebab kecanduan gadget dan cara mengatasinya.
Berikut adalah cara mengatasi kecanduan gadget yang sudah kami lakukan di rumah dan saya tambahkan dari beberapa sharing yang saya adalah
- Matikan notifikasi semua aplikasi.
- Hapus aplikasi yang menyebabkan kita mengecek HP setiap saat
- Komunikasi langsung dengan teman dan orang terdekat.
- Mematikan gadget sebelum tidur.
- Hindari penggunaan power bank sehingga ketika batere HP habis, mau tidak mau dia akan berhenti menggunakannya dan mencharge pada tempatnya
- Ganti gadget dengan buku.
- Menonaktifkan internet sementara waktu.
- Gunakan satu media sosial saja.
- Jika bepergian, HP disimpan di tas sehingga tidak setiap saat melihat HP
- Lakukan kegiatan lain bersama keluarga saat weekend seperti berolahraga atau menonton film bersama di rumah
- dan mungkin masih ada solusi lainnya yang bisa dilakukan bersama dan dikomunikasikan.

Kita sebagai orangtua  tentu menginginkan pertumbuhan  dan  perkembangan  anak-anak yang  normal dari segi fisik, emosi dan sosial serta pendidikan akademis dan spiritualnya. Namun tidak  jarang  terjadi gangguan perkembangan pada anak karena faktor dari dalam maupun dari luar lingkungan. Sebagai orang tua yang tidak ada sekolahnya, mengalami masa anak dan remaja yang sama sekali berbeda dengan zaman anak-anak sekarang, mau tidak mau harus selalu belajar sehingga masalah dapat diselesaikan dengan baik dan anak-anak dapat tumbuh dengan baik serta tercapai cita-citanya.

Kecanduan Gadget Pada Anak dan Remaja (1)


Gadget merupakan barang yang tidak asing lagi di era milenial ini. Mulai dari bayi pegangannya udah gadget. Seberapa mahalnya pun masih bisa diusahakan untuk di beli demi memenuhi tuntutan lingkungan. Memang tidak semuanya seperti itu, tapi hal itu banyak terjadi, di kota atau di desa sama saja.

Nyaris semua kalangan tidak bisa lepas dari gadget di tangannya, malah ada yang 24 jam selalu dekat dengan ponselnya. Saya sendiri mengenal gadget ketika memulai bisnis online Oriflame. Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan smart phone. Meskipun teman-teman kantor HPnya bagus-bagus, punya saya tetap yang jadul, prinsipnya bisa untuk sms dan nelpon saja. Jaman dulu belum ada wa dan sosmed seperti sekarang, adanya hanya friendster, itupun saya akses kadang-kadang dari PC jika mau pasang iklan bisnis. Internetpun merupakan barang mahal kala itu. Karena saya menjalankan bisnis online dan ada ilmu internet marketing serta facebook marketing, mau tidak mau saya akhirnya menggunakan smart phone dan memang tidak bisa lepas dari HP terutama selama jam kerja karena semua komunikasi dilakukan lewat HP.

Namun yang ingin saya bagikan disini bukan tentang kecanduan pada dewasa atau yang sudah bekerja melainkan pada anak dan khususnya remaja berdasarkan pengalaman anak saya dan teman-temannya.
Anak-anak saya tidak saya berikan HP setiap hari. Kadang-kadang saja kalau misal mau cari gambar atau chat dengan ayahnya jika ayahnya sedang keluar kota. Jadi mereka tidak saya belikan HP selama SD. Saya belikan smart watch untuk SMS minta jemput dan memantau GPSnya. Sekarang si adik saya berikan HP jadul saya, sayang dibuang, bisa dibuat mainan dan wa temen-temennya :)
Nah waktu kakak masuk SMP, diinfokan bahwa nanti ada beberapa hal yang dikomunikasikan lewat wa group. Mau tidak mau harus punya wa karena tidak mungkin menggunakan wa orang tuanya yang juga dipakai untuk pekerjaan kami. Kami belikan HP dengan spesifikasi yang cukup untuk browsing dan wa. Beberapa game tidak bisa dimainkan di HP tersebut. Efeknya apa?
Mungkin karena baru punya HP, dia tidak bisa lepas dari HP.
Mungkin karena baru pertama chat rame di wa, dia sering cek HP dan wa
Mungkin karena baru punya HP, dia explore isinya dan coba-coba download game yang ternyata berakhir dengan kecewa karena Hpnya tidak secanggih temen-temennya.
Sementara saya biarkan, namun lama-lama saya terganggu juga karena dia jadinya begadang padahal dia bukan tipe yang melekan. Akhirnya saya ambil HPnya dan cek isinya. WA group ada beberapa dan isi percakapannya banyak spam sehingga yang penting pun jadi tenggelam. Dia pun membaca semua chat yang ada dan itu memakan banyak waktu. Namanya anak, belum tahu strategi ya kita kasih tau ya sebagai orang tua, bahwa:
- notifikasi semua sosmed dan wa dimatikan saja agar tidak mengganggu
- tidak semua chat harus dibaca
- tidak setiap menit harus melihat HP. Jadwalkan saja setiap jam untuk cek tugas atua info baru. Jika ada ratusan chat spam, belajar baca dengan cepat, tandai bintang untuk yang penting dan segera clear chat agar tidak penuh dan manjat jauh untuk mencari yang penting.
- tidak harus yang paling pertama kali tau untuk segala info gosip dunia dan berita lainnya yang tidak berhubungan dengan sekolah
- matikan HP saat akan tidur. Dan berhubung ini tidak berhasil karena dia tergoda untuk buka HP, akhirnya begitu dia masuk kamar tidur, HP diserahkan ke saya.

Beruntungnya saya, dia bukan tipe yang marah kalau Hpnya saya baca atau ambil, malah kadang-kadang kalau sedang banyak tugas minta bantuan baca chat yang udah ratusan dan ribuan untuk tau apakah ada info baru. Tapi lama-lama saya paksa dia sendiri untuk bisa baca cepat di ratusan chat tersebut.

Pada suatu saat, ada aturan dari dinas pendidikan bahwa semua anak dilarang membawa HP ke sekolah. Berita ini disambut dengan pro dan kontra. Ada yang setuju karena HP mengganggu konsentrasi anak belajar dan ada juga yang kontra dengan alasan susah menjemput apalagi jika ada ekskul. Saya pribadi 90% merasa senang dengan aturan ini. Mungkin karena rumah saya dekat dengan sekolah sehingga kendala dalam menjemput cepat dicari solusinya.
Yang namanya perubahan butuh adaptasi. Setelah melalui protes sana sini dan tetap dilarang membawa HP, akhirnya beberapa anak mulai terbiasa tidak membawa HP. Hasilnya? Ketika ada jam kosong mereka tidak bermain HP melainkan bercerita secara tatap muka dengan temannya, bermai ke perpus, kantin, membaca atau mengerjakan tugas/PR sehingga sampai di rumah bisa lebih enteng.
Untuk masalah penjemputan, sekolah menyediakan call center sehingga siswa bisa menghubungi orang tuanya untuk menjemput atau memesankan ojol. Sedangkan untuk saya dan anak saya, kami janjian apakah hari ini dijemput dan dimana titik poin ketemunya. Tidak setiap hari dia dijemput, tergantung berat beban tasnya. Kami sebagai orang tua juga mempertimbangkan kondisi badannya yang lebih mungil dibandingkan teman sebayanya dan beban tas yang dibawanya. Jika tasnya ringan biasanya dia jalan kaki pulang sendiri :).

Waah sudah panjang ceritanya, padahal awalnya mau cerita tentang teman anak saya yang masuk kategori kecanduan cukup parah dibandingkan dengan kondisi anak saya. Berlanjut di cerita berikutnya aja ya :)

Kesimpulan sementara dampak negatif gadget untuk anak saya khususnya dan mungkin anak-anak yang lain pada umumnya adalah:
- kurang sosialisasi secara nyata dengan temannya
- mereka kurang akran secara fisik ketika bertemu namun bisa sangat akrab di dunia maya
- melakukan sesuatu yang kurang terpantau jika akses internet di HPnya lancar dan HPnya lumayan canggih/update karena kan tidak mungkin orang tua mengawasi 24 jam dalam penggunaan HP.
- kurang fokus belajar di sekolah dan di rumah
- kurang membaca buku karena habis waktu melihat HP, mengerjakan tugaspun mencari jawaban di internet, bukannya membaca buku.
- beberapa teman yang cerita ke anak saya merasa minder jika statusnya jarang yang like atau status WAnya tidak ada yang melihat. Dia merasa tidak punya teman dan tidak eksis. Hal ini tentu mengganggu moodnya belajar karena dia merasa cemas dan tertekan.
- dan mungkin masih ada dampak negatif lainnya yang belum saya sebutkan.

Sebagai orang tua, kita tentu ingin anak-anak bertanggung jawab dalam manajemen diri dan waktunya namun juga tidak merasa minder karena kuper, sehingga komunikasi dalam aturan pemakaian gadget perlu dilakukan antara anak dan orang tua sehingga tercipta win-win solution.