Setiap Anak itu Unik

Kakak bisa baca sejak usia 3 tahun.
Suatu hari saya cuti kerja dan ke sekolah kakak di TB/TK, beberapa ortu bertanya gimana caranya ngajarin baca?
Saya jawab saya tidak tahu, karena memang tidak pernah secara langsung mengajarinya membaca. Yang selama ini saya lakukan adalah setiap pulang kerja, setelah selesai mandi, saya ajak si kakak ke kamar, tutup pintu dan kita membaca buku cerita berdua. Tapi sebenarnya tujuannya bukan untuk membaca melainkan untuk kedekatan ibu dan anak saja karena saya tinggal kerja seharian (begitu kata majalah yang saya baca ). Berhubung saya tak pandai berkata-kata/mencari bahan pembicaraan dengan anak yang belum bisa bicara apalagi, jadi medianya ya membaca dan melihat gambar
Ternyata dari membaca itu dia langsung bisa membaca kata tanpa mengeja.
Hal itu (membaca bersama) juga saya lakukan terhadap si adik. Tapiii si adik berbeda dengan kakak. Ketika saya ajak membaca, jika kakak melihat kata yang saya tunjuk, si adik melihat gambar (meskipun gambar itu tidak saya tunjuk) dan mengembangkan pertanyaan (imajinasi) dari gambar tersebut . Dan adik bisa membaca di usia 5 tahun tanpa dipaksa dan tanpa harus les, hanya dengan membaca cerita di rumah.
Setiap anak itu unik, tidak bisa dibandingkan satu sama lain dan biarkan anak tumbuh sesuai usianya, orang tua hanya memberikan support berupa stimulasi dan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar