Berhutang dan Melunasinya

Ketika seorang teman curhat karena uang yang dipinjamkan ga balik dan saya cuman bisa mesem aja...
Iya saya juga beberapa kali mengalami dan ga tau solusinya supaya uang bisa balik selain mengikhlaskannya. Yang penting kita sudah mengingatkannya sekali dua kali. Daripada abis waktu tenaga dan pikiran jadi ya anggap bukan rejeki kita.

Tapi jika saya dalam posisi berhutang, saya biasanya mencatat jumlah hutang, kepada siapa dan deadline waktu membayar yang saya janjikan. Saat terima gaji yang pertama disisihkan adalah bayar kewajiban, termasuk hutang. Kadang kita berani berhutang karena butuh dan merasa punya uang untuk melunasinya sesuai waktu prediksi kita. Tapi bagaimana jika rencana kita meleset, uang ga ada buat bayar utang? Segera infokan kepada tempat kita punya utang supaya ga ditunggu-tunggu karena siapa tahu uang yang kita janjikan sudah dialokasikan untuk sesuatu juga, jangan sampai karena kita ga ngasih info kita merusak rencana matang si yang kita pinjami uang. Kita bisa minta tempo lebih lama atau cicilan lebih rendah lalu niatkan untuk membayar. Yang namanya niat pasti kita usaha banget yaa.... kalau memang harus menyisihkan minimal 1000-5000 sehari, sebulan kan jadi lumayan juga daripada ditunda-tunda dan berharap dari penghasilan besar untuk bisa melunasi utang.

Untuk yang diutangin, ketika memberikan utang, bisa menata hati untuk mengikhlaskan jika memang ga balik, sehinggaaa memang harus dipikirkan ketika memberikan pinjaman, seberapa mendesak kebutuhannya. Hutang itu ada kan ada yang konsumtif ada yang buat investasi.
Tapi biasanya saya bilangnya hutang ke bank untuk kredit keras dan hutang ke teman atau saudara untuk kredit lunak. Saking lunaknya kadang sering dilupakan dan ditunda-tunda pembayarannya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar