Menerima Orang Baru Dengan Antusias untuk Menghargainya

Cerita ini tentang si adik yang bersedih karena guru wali kelasnya dipindah ke kelas lain.
Sejak awal bulan 3 orang guru dimutasi ke sekolah lain sehingga terjadi beberapa kali rapat sekolah yang menghasilkan perombakan guru wali kelas. Salah satunya guru wali kelas adik dipindah dari kelas 3B menjadi 4B.

Saya tahu infonya dari group WA walimurid dimana bu Guru memberikan info kepada mama-mama bahwa mulai besok (hari ini, saat saya menulis) beliau sudah pindah dan kelas 3B diganti guru dari kelas 2. Yah namanya keputusan rapat sekolah, kami bisa apa?
Tapiii ternyata anak-anak pada ga rela. Meskipun baru diajar selama 2,5 bulan, mereka merasa sangat dekat padahal gurunya galak lhoo... Galak dalam artian sangat disiplin.

Setiba di rumah si adik menangis menumpahkan perasaannya karena di sekolah dia tahan tangisnya. Inget kata Ibu jangan nangis di sekolah. Saya biarkan dia merasakan kesedihannya sambil diceritakan tentang tugas guru, bahwa tugas guru pada dasarnya sama dan semuanya baik.

Pagi ini.. manyun lagi dan bilang malas sekolah. Dari pagi ga mau belajar, bilangnya males ketemu wali kelas baru. Bapak-bapak pula, ga asyik katanya hahahaha.

Yaaaak Ibu mulai sesi golden ways 🤭🤭.
Mau omongan keras atau lembut nih? Ah sama adik keras dikit aja udah berlinang air mata qiqi

Saya coba kasih jawaban cepat :
Semua guru sama, pasti ngajarnya baik supaya anak-anak pinter, perhatian juga kayak bu Rina. Bu Rina juga ga mungkin menolak tugas dari kepala sekolah kan?

Hasil : Masih Manyuuuun....Kan bisa nanti pindahnya. Tahun depan gitu...

Coba ah kasih jawaban muter-muter alias pake contoh dan berandai-andai :
Andaikan adik kerja kelompok, masuk kelompok A, temen adik misal richele kelompok B. Tiba2 richele yang sangat disukai di kelomok B ditukar dg adik, padahal adik belum dikenal di kelompok B. Daaan... ketika adik menuju ke kelompok B semua teman di kelompok itu diam bersedih menyambut adik, bagaimana perasaan adik?
Adik bilang Sediiih.., ga enak.

Yah begitulah perasaan wali kelas baru hari ini yang masuk ke 3B dan disambut wajah sedih/tidak diharapkan oleh anak-anak. Lagi pula belum tentu kan wali kelas baru lebih jelek ngajarnya daripada yang lama. Bisa sama bagusnya atau malah lebih bagus?

Hasil : ooh iyaa kasian ya Bu, meskipun masih sedih tp harus senang diajar siapa saja ya.

Hemmm.. ternyata ngertinya dg muter-muter, sesuai dengan hasil tes sidik jarinya.

Mudah-mudahan sore ini pulang sekolah ada cerita pengalaman menarik dan menyenangkan yang dia share  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar