LT2 dan LT3

Kemarin-kemarin banyak nulis di diary saya tentang LT3 ini dan pasang foto anak-anak aja di facebook saya. Tapi akhirnya ingin berbagi disini, siapa tahu ada yang punya pengalaman sama atau mungkin akan menghadapi hal yang sama juga :)
Bagi anak-anak lain atau orang tua lain mungkin ikut kegiatan kemah seperti ini adalah hal biasa. Tapi menjadi luar biasa untuk saya yang belum pernah melepas anak saya menginap dimanapun tanpa keberadaan saya.
Di Surabaya pernah diadakan Persami wajib untuk memecahkan rekor muri dengan peserta persami terbanyak. Itulah pertama kali anak pertama saya (Kakak) menginap di tempat lain tanpa orang tua. Yaa hanya semalam sajaa...tapi rasanya tetap khawatir. Disinilah saya baru merasakan bahwa saya salah tidak mendidik dia jadi mandiri sejak awal. Dia terasa seperti anak-anak terus padahal sudah kelas 5. Dengan alasan dia sibuk belajar, dia hanya membantu pekerjaan orang tua sabtu dan minggu saja, makanan yang saya masak harus sesuai keinginan dia. Tapi sekhawati-khawatirnya saya, saya lepaskan dan berikan kepercayaan, ga usah saya kawal. Tapiii ternyata bukan saya saja yang khawatir dan kekhawatiran mama lain lebih parah. Ada yang membawakan selimut, bantal, dan makannya adalah nasi kotak hahaha...ini mah bukan kemah yaa.. pindah tidur!
Dari persami ini banyak pengalaman menarik juga antara lain:
- Kakak itu paling takut sama laron. Jadi kalau pulang ke bali dan banyak laron dia tinggal teriak, lalu datangkan sang kakek sebagai pahlawan mengusir laron itu. Nah pas persami....kebetulan saya berkunjung karena adiknya mau nonton pentas seni, saya melihat dia memukul laron tanpa rasa jijik dan takut sedikitpun :D. Kemajuan kaaaan....
- Penyakit teledor taruh barang mulai keliatan. Di rumah kan enak yaa...Buuu... hasduk dimana?, Buuu pensilku ilang, Bu buku kakak dimana?. Naaah pas kemah ituu.. jam 4.30 pagi dia sms dan tanya seragamnya dimana? Ohh My God...pengen ngomel juga sih waktu itu...lhaa wong dia yang simpan di tempat kemah kok nanya Ibunya di rumah hahahaha. Tapi saya balas aja : cari pelan-pelan, pasti ada. Dan bener ketemu juga akhirnya. Ganti posisi tidur dengan temannya dan bajunya belum dipindah.
- Dia gak masalah tidur tanpa alas selimut atau sleeping bag, dia cuman tidur berbantal tas dan beralas matras/tikar.
- Makanan juga ternyata ga masalah, cuman memang ga selahap di rumah, tapi dia tahu bahwa dia harus makan apapun sajiannya :)

Pelajaran buat saya adalah untuk membiarkan kakak mengerjakan sendiri "urusan"nya di rumah sehingga lebih mandiri lagi.

Selang beberapa lama, sekolahnya dadakan mengumumkan ada lomba LT2 Penggalang tingkat kecamatan. Karena waktunya mepet (kalau ga salah hanya 5 hari sejak diumumkan), maka kakak pembina rekrut peserta lomba hanya dengan menanyakan : siapa yang pintar di kelas ini?  Mungkin maksudnya supaya mudah diajarin sandi morse, sempahore dan sandi sandi lainnya. Si kakak ikutan terjaring, padahal fisik/badannya paling kecil. Tapi kakak pembinanya ya mungkin sudah memikirkan hal itu sehingga kakak kebagian tugas tugas menghapal, sedangkan bangun tenda diberikan ke yang lain. Dan group 601 jadi juara I di lomba ini untuk group putra dan juara II untuk group putri.
"Isunya" akan ada LT3 di Jombang selama 4 hari 3 malam. Para orang tua udah resah aja harus melepas anaknya lumayan jauh dan lama. Tapi akhirnya tenang karena ga ada kabar akan maju ke LT3 meskipun memperoleh juara I.

Tenangnya ga lama ternyataaa....seminggu sebelum lomba ditelpon kepala sekolah diminta rapat ke sekolah untuk membahas keperluan lomba minggu depannya.
Waaah perasaan para mama udah kacau balau aja. Yang namanya persiapan ada banyak, trus anaknya ga siap karena yang dilombakan banyak, trus urusan hati ga bisa ngelepas juga karena infonya ga boleh ditengok ke dalam tenda, boleh liat dari jauh, boleh bertemu pas jam istirahat.
Para mama udah sepakat ga jadi maju, ga usah ikut aja. Tapiiiii wajah anak-anak lemes pas bilang mau batal, mereka semangat banget, setiap hari latihan buat lomba.
Jadi mikir, ini anak-anak semangat pasti karena belum tau medannya seperti apa di tempat kemah???
Akhirnya dengan terseok seok menyiapkan segala perlengkapan bekerja sama dengan sekolah, berangkatlah mereka dengan bekal ilmu yang tidak terlalu mantap karena latihannya kurang banget dan semangat maju perang dengan 33 peserta lain yang kebanyakan anak-anak SMP.
Mereka semangat, orang tuapun semangat yaaa :)

Bersambung dengan cerita selama LT3 dan pelajaran untuk anak-anak dan orang tuanya :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar