Bagi-bagi manfaat KK Liforce

Hari ini saya memakai kalung KK Liforce ke kantor. Beberapa hari yang lalu saya menawarkan kalung tersebut kepada teman-temna dekat dikantor. Bercerita tentang keunggulannya dan pengalaman temen yang sudah memakainya. Semua pada pengen mencoba tapi sayangnya aku tidak bawa barannya karena minggu kemarin ketika membeli ke kantornya, barang kosong dan aku harus inden.
Kalung di antar ke rumah kemarin siang dan langsung aku bawa ke kantor keesokan harinya.
Semua teori dan keunggulannya sudah terbukti.
Salah satu yang menarik perhatian mereka adalah kalung itu bisa transfe energy lewat air. Hanya dengan menyentuhkan bandul ke gelas yang berisi air dan air tersebut diminum tidak lebih dari 30 menit maka segala kebaikan kalung bisa dirasakan orang yang minum air tersebut.
Alhasil : temen-temen tidak membeli kalung tetapi akan menempelkan gelasnya pada kalung saya setiap kali mereka minum.
Hahaha ide cemerlang. Meskipun kurang optimal tapi setidaknya mendapat sedikit manfaat daripada minum air biasa.
Yo wis ndak apa-apalah yang penting semua sehat dan merasakan manfaatnya.
Aku juga ikut senang :)
Yuk nikmati manfaat KK Liforce bersama [gak jadi jualan nih :p]

Dede lagi manja

Belakangan ini aku agak susah menulis dan membaca email di rumah. Beberes rumah juga rada jarang, Biasanya aku paling cerewet soal kerapihan. Tapi sekarang sudah rada melembek standardnya. Maklum aja, merem aja.
Apakah aku segitu sibuknyakah?
Tidak, kesibukan biasa saja
Yang berubah adalah kebiasaan DEDE!
Dia jadi semakin manja! Tapi mungkin untuk ukuran anak batita bukan manja ya, wajar aja. Namanya juga butuh perhatian. Apalagi aku tinggal kerja pagi sampai sore.
Biasanya dia sibuk bermain sendiri dan aku ada disebelahnya, kadang malah dia ndak mau diganggu. Sekarang ndak bisa lagi. Aku disuruh menonton apa yang dia lakukan, melihat apa yang dia kerjakan, melihat apa yang dia baca, melihat apa yang dia gambar dan tidak boleh berpaling sedikitpun. Sekali-sekali dia pasti melirikku untuk melihat apakah aku masih memperhatikan dia atau tidak. Hemmm ..... harus diperhatikan bangettttt!!
Sekarang sudah menjadi ritual setiap pagi untuk membujuk dia agar mengijinkanku pergi kerja. Dulu ketika dia masih bangun rada pagi, kesempatan bertemu dan bermain denganku mungkin rada lama. Sekarang, sejak tidurnya lebih telat dari biasanya, otomatis bangunnya menjadi lebih siang dan kadang dia mendapatiku sudah memakai baju kerja, dia akan mengomel suruh aku membuka baju kerja.
Mulutnya manyun, lucu banget! Dengan mata masih sembab karena baru bangun tapi udah bisa teriak dengan kuat :
"Ibu ndak boleh keja [red. kerja]!"
"Baju yang ini dibuka aja" sambil nunjuk baju kerjaku
"Ibu ndak boleh pake celana ini!" sambil nunjuk celanaku
"Ibu di rumah aja!"
"Ibu main sama Dede!"
Setelah teriakan2 itu harus dikeluarkan jurus2 membujuk yang mesti berbeda dengan hari sebelumnya. Karena untuk setiap bujukan yang sudah pernah dilontarkan kemarinnya [waktu dekat] dia sudah punya jawabannya untuk membantah!
Dia juga harus diambil, dipeluk dulu yang lama sambil dibujuk plus dikasih uang untuk nabung di celengannya dan biskuit.
Dan yang paling gampang sih : diajak maen game komputer.
Kalo udah di depan komputer dan main bobby bola atau dora, dia akan asyik bermain.
Kadang malah dia mengijinkan aku dengan entengnya pergi kerja,
"Dada Ibu"
"Ibu kerja ya?"
"Ati-ati ya Ibu"
"Dada Ibu"
Fyiuhhh ternyata aku kalah sama komputer ?%$#???!!????

Harga Sebuah Kesuksesan

Dalam sebuah seminar, seorang motivator terkenal memulainya dengan mengeluarkan sehelai uang Rp.100.000,-. Ia mengangkat uang tersebut tinggi-tinggi, sambil mengajukan sebuah pertanyaan kepada lebih dari 2.000 peserta seminar. “Siapa yang menginginkan uang ini?”
Tak ayal sebagian besar peserta mengacungkan tangan.
Motivator tersebut melanjutkan kalimatnya, “Baik! Saya akan memberikan uang ini kepada salah satu di antara Anda. Tetapi sebelum itu saya akan melakukan sesuatu.”
Motivator tersebut menggulung uang kertas itu. Sekali lagi ia bertanya kepada hadirin, “Siapa yang masih menginginkan uang ini?” Tak berbeda dengan sebelumnya, hampir semua peserta seminar tersebut mengacungkan tangan, pertanda mereka masih menginginkan uang itu.
Melihat respons peserta yang tidak berubah, motivator tersebut kemudian menginjak-injak uang tersebut dengan kaki kanan lalu dengan kaki kiri. Setelah uang itu menjadi kotor dan lecek, ia kembali bertanya, “Apakah masih ada yang mengingkan uang ini?”
Masih sama dengan sebelumnya, hampir semua peserta mengacungkan tangan. Kemudian dia berkata, “Saudaraku sekalian, dari peragaan tadi saya hanya ingin menunjukkan bahwa siapa pun ingin memiliki uang itu. Bagaimanapun kondisi uang tersebut tidak akan menurunkan nilainya dari Rp. 100.000,-”
Pesan :
Kisah tersebut menerangkan sebuah kebenaran bahwa kehidupan ini memang sulit. Setiap hari kita menghadapi tantangan kecil, sedang, berat, hingga sangat berat. Tetapi pada dasarnya tantangan kehidupan tidak mengurangi nilai kita sebagai manusia. Sebaliknya tantangan kehidupan sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai diri kita.
“The ultimate measure of a man is not where he stands in moments of comfort and convenience, but where he stands at times of challenge and controversy. – Nilai seorang manusia tidak dapat diukur disaat ia berada di zona nyaman, melainkan bagaimana ia menghadapi tantangan dan kontrovesi,” kata Martin Luther King Jr.Tetapi sangat banyak di antara kita yang hanya mengeluhkan kehidupan yang penuh dengan tantangan. Mereka lupa harus belajar sesuatu dari tantangan, rasa sakit dan perjuangan hidup. Karena jika segalanya di dunia ini sempurna, maka kita tidak akan dapat belajar hal baru atau mendapatkan semangat lebih besar untuk berbuat lebih baik dan meningkatkan nilai diri kita sebagai manusia.

Oleh: ANDREW HO
Founder & Managing DirectorKKI

ASI Berlimpah, repot tapi berguna

ASI sangat sangatlah penting untuk pertumbuhan bayi terutama selama 6 bulan pertamanya. Demi mengetahui pentingnya ASI, banyak ibu-ibu yang bercita-cita untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, termasuk saya. Segala macam cara dilakukan, mulai dari inisiasi dini, banyak makan sayuran, banyak makan daun katuk dan sebagainya.
Untuk beberapa ibu-ibu, entah kenapa, dengan berbagai macam treatment tersebut ternyata tidak dapat memberikan ASI kepada babynya. ASInya tidak keluar. Ada beberapa teman saya yang seperti itu.
Saya jadi bertanya-tanya, akan seperti apakah saya?Saya tidak hanya bercita-cita memberikan ASI eksklusif tapi juga bertekad. Selain itu memang sudah tertulis dalam benak saya bahwa ibu haruslah dan pastilah menyusui anaknya. Bayangkan jaman dahulu kala ketika tidak ada susu formula, pastilah semua bayi disusui oleh ibunya. Kasus "khusus" mungkin tidak usah dibahas dan dikenang kali ya.
Syukurlah, ketika bayi saya lahir, produksi ASI lancar. Sempat kurang lancar selama 2 hari mungkin. Rumah sakit tempat saya melahirkan langsung menjauhkan bayi dengan ibunya. Bayi dibersihkan dan saya dirawat di ruang berbeda. Bayi baru diberikan kepada saya keesokan paginya dan langsung saya susui. Ternyata tidak keluar, tapi tetap saja saya biarkan dia menyusu sampai akhirnya dia menangis, mungkin marah tidak mendapatkan apa-apa. Saya susui terus meskipun tidak keluar, ya sampai bayinya menangis marah, akhirnya sempet juga dikasih susu formula karena dikira ASI saya tidak ada. Menyesal juga sih...
Hari ketiga ASI mulai keluar lumayan banyak, setidaknya bayinya tidak menangis lagi sehabis disusuin, meskipun harus bolak balik kiri dan kanan.
Hari keempat, hemmm tak terbendung lagi. Banjir ASI dimana-mana! Baju dan kasur basah.
Ternyata ASI berlimpah repot juga.
Selain harus ganti baju dan sprei sering-sering, si babynya juga kasian karena jadi batuk karena ASInya keluar terlalu banyak. Jadi solusi yang terpikir adalah sebelum disusuin harus dipompa dulu. Masuk botol, lalu masuk freezer buat persediaan, ketika nanti saya tinggal kerja. Kata DSAnya kalau di freezer bisa tahan sampai 3 bulan.
Selama menyusui juga bisa dihasilkan 50-70ml ASI dari "PD" yang tidak disusui. Jadi kalau bayi menyusu pada PD kiri, ASI dari PD kanan ditampung dengan botol. Hasilnya banyak banget. Kebayang dia nyusu lebih dari 10 kali sehari dan sebanyak itu pula ASI dari PD lainnya ditampung. Bekal nanti ketika saya tinggal bekerja.
Gak enaknya lagi ASI berlimpah ya ketika kerja. Sering tembus ke baju. Jadi harus ganti breastpad juga kadang-kadang di kantor dan harus sering dipompa.
Dari segala hal yang tidak mengenakkan dengan ASI berlimpah, kayaknya masih lebih enak daripada tidak ada ASI.
Dede mendapat ASI tanpa Sufor selama 1 tahun dan lanjut ASI dengan Sufor hingga 2,5 tahun.
Meskipun ribet, jangan menyesal karena kebanyakan ASI, asal bisa mengelolanya pasti bisa diatasi semua masalah. Malah dampak baiknya adalah : baby mendapat ASI sebanyak-banyaknya untuk bekal kesehatannya di masa kini dan mendatang.

Why Worry?

There are only two things in life to worry about:
Whether you are well or whether you are sick.
If you are well, then there is nothing to worry about.
But if you are sick, there are only two things to worry about:
Whether you are going to get well or whether you are going to die.
If you get well, then there is nothing to worry about.
But if you die, there are only two things to worry about:
Whether you are going to go to heaven or whether you are going to go to hell.
If you go to heaven, then you have nothing to worry about.
But if you go to hell, you'll be so busy shaking hands with all your friends, that you won't have time to worry!
So, Why Worry?
Be HappyDo not cry if the Sun sets at the end of the day, because the tears will not let you enjoy the beauty of the Stars.
[.....com]

Karma Yogi

Karma Yogi adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang telah berkarya tanpa pamrih.
Karma berarti tindakan, perbuatan. Dan setiap tindakan, setiap perbuatan merupakan aksi, merupakan sebab yang akan membawakan akibat. Akibat hanya merupakan hasil dari sebab.Yang perlu diingat adalah bahwa setiap sebab membawakan akibat. Ada yang berpendapat bahwa apabila dalam hidup sehari-hari kita berbuat apa yang kita anggap ‘baik’ sepuluh kali dan berbuat apa yang kita anggap ‘buruk’ delapan kali, maka akan terjadi debet-kredit – sepuluh dikurangi delapan, sisanya dua perbuatan ‘baik’ – jadi hasilnya masih baik juga.
Dalam hukum alam yang kita sebut Hukum Karma ini tidak ada matematika seperti tadi. Setiap sebab ada akibatnya. Sepuluh kebaikan akan membawakan 10 pahala yang baik. Delapan keburukan akan membawakan hasil yang sama pula, masih delapan juga. Tidak terjadi plus-minus. Ini yang hendaknya dicatat. Sesungguhnya, Anda tidak bisa menghindari Karma. Hal ini akan menjadi jelas dalam percakapan berikut:
Arjuna bertanya kepada Shri Krishna:
“Jelaskan padaku, Krishna, cara mana yang lebih baik bagiku? Dengan cara mana aku dapat mencapai Kesadaran yang Tertinggi itu?”
Krishna menjawab:
“Ketahuilah Arjuna, memang ada dua cara untuk mencapai Kesadaran yang Tertinggi itu. Bagi para pemikir, kuanjurkan melewati Jalan Pengetahuan yang akan menghasilkan pencerahan dan bagi mereka yang aktif, kuanjurkan melewati Jalan Karma, berkarya.
Sesungguhnya, seseorang tdk dapat berhenti berkarya, walaupun ia menghindari segala macam aktivitas. Ia juga tidak dapat mencapai Kesadaran Tinggi itu, dengan melepaskan segala aktivitas. Tidak ada seseorang pun yang dapat berhenti bekerja, karena alam dan sifat dasarnya akan selalu mendorong dia untuk bekerja. Mereka yang munafik memang tampaknya duduk diam, tidak bekerja, tetapi pikiran mereka masih melayang-layang ke setiap penjuru, membayangkan kenikmatan-kenikmatan duniawi. Ketahuilah Arjuna, bahwa ia yang telah berhasil mengendalikan panca inderanya dan berkarya tanpa keterikatan – ia yg unggul. Lakukan apa yang telah menjadi kewajibanmu, karena berkarya lebih baik daripada duduk diam malas-malasan. Apabila kau berhenti berkarya, kau tidak akan dapat memelihara, merawat tubuhmu sendiri
[Dari : Bapak Anand Krishna, pendiri Yayasan Anand Ashram, Centre for Holistic Health and Meditation, Jakarta]

Cuti Melahirkan, Dilema Ibu Bekerja

Hari ini mengingatkan saya akan peristiwa 3 tahun yang lalu ketika saya ijin untuk cuti melahirkan. Aturan umum kayaknya cuti diambil 1,5 sebelum melahirkan dan 1,5 setelah, jadi total 3 bulan. Ada juga beberapa perusahaan yang bikin kebijakan sendiri yaitu 1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah dengan harapan supaya ibu bisa lebih lama dengan babynya dan ibu hamil dirasa masih kuat bekerja pada usia kehamilan 8 bulan.
Tergantung dari kesehatan masing-masing ibu hamil, saya banyak melihat pengalaman bahwa jika merasa kuat dan masih aktif bekerja alias tidak mengganggu produktivitas perusahaan, maka dengan ijin dari pihat tertentu, maka cuti dapat diundur menjadi 2 minggu sebelum melahirkan dan malah ada yang nekat 1 minggu dan 2 hari sebelum. Kalau ini sih lebih karena alasan pekerjaan. Cuman takutnya kalau melahirkan pas di kantor, jadi mesti mendadak ninggalin kantor dan tidak ada serah terimanya.
Saya juga pengennya cuti 2 hari sebelumnya, tapi karena takut tanggal kelahirannya maju, jadinya saya berharap bisa cuti 2 minggu sebelum melahirkan dengan angan-angan bisa bersama my baby 2,5 bulan.
Jawabya : TIDAK.
Lemes rasanya. Kenapa saya tidak boleh sedangkan yang lainnya boleh.Sedih dan marah tapi saya coba sering2 menarik nafas panjang. Saya tidak boleh sedih dan marah. Selama hamil saya memang selalu menjaga emosi, takut pengaruh ke babynya.
Akhirnya melalui doa, doa dan doa, saya sampai pada kesimpulan. Pasrah dan ikhlas. Apapun yang terjadi pasti ada hikmahnya. Bad things as well as good things, happen for a reason.
Dengan keikhlasan dan kemantapan hati untuk cuti saya berangkat ke kantor dan ternyata seorang teman memperjuangkan saya untuk bisa cuti mundur karena ada audit [alasannya]. Dan dengan kondisi yang sedikit kisruh tentunya, akhirnya saya bisa cuti 2 minggu sebelum.
Yang terjadi pada teman saya sekarang juga seperti itu. Teman saya sebagai atasan ibu hamil merasa dilema juga. Sebagai seorang wanita yang nantinya juga hamil dan membutuhkan cuti melahirkan, rasanya memang lebih enak jika waktunya longgar di belakang. Tapi kebijakan perusahaan dan atasan juga tidak bisa lepas dari benaknya. Aturan adalah aturan yang tidak bisa ditentang. Bisa ditoleransi dengan catatan yang super panjang dari A - Z.
Demi menghindari catatan panjang ini dan kejadian tidak mengenakkan di kemudian hari akhirnya temen saya memutuskan untuk mengikuti aturan.
Ahh miris rasanya mendengarnya.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang.
Memang sebaiknya para ibu dan calon ibu bekerja dari rumah dengan waktu yang sangat fleksibel.
Tidak dilema dengan waktu cuti melahirkan yang sangat singkat.
Tidak dilema ketika meninggalkan anak dalam keadaan masih lemah dan rapuh.
Tidak dilema antara tanggung jawab kantor dengan anak sakit.
Tidak dilema dengan semua hal yang berhubungan dengan kerjaan dan anak.
Sungguh tidak bisa dibandingkan dan dipilih jika pekerjaan adalah tumpuan penghasilan untuk keluarga.
Yang ada hanya berdoa dan berdoa untuk keselamatan si kecil di tangan pengasuhan orang lain.
Semoga bisa menjadi renungan untuk ibu-ibu, jika mempunyai bawahan yang ingin cutinya mundur sehingga bisa memberi waktu lebih banyak untuk bersama baby-nya, walaupun memang agak susah memposisikan diri antara perusahaan, bawahan dan hati nurani. Semoga kita diberikan kebijaksanaan dan petunjuk dalam mengambil keputusan tersebut.

Katak dan Buaya Dede

Hem.. dua mainan binatang dede ini sangat-sangat tidak aku suka. Soalnya suka kaget ngeliatnya.
Dibilang mirip sama binatang aslinya enggak juga, tapi perasaanku bilang itu mirip. Dan aku tidak suka dengan tekstur kulitnya itu. Serem.
Aku dapat dipastikan hampir selalu kaget jika melihat kedua mainan itu. Entah ada di lantai, di meja, di kursi dan yang paling kaget kalo dia ada di kasur, hiii.....bikin jantungan aja.
Jadi kalo dua mainan ini mulai muncul aku akan segera memasukannya ke laci. Mau dibuang, takut ketahuan sama Dede. Nanti dia ingat dicari ditempat mainannya tidak ada, bisa mengamuk dia.
Mungkin dia juga tahu kalau aku sebel sama mainan itu. Jadi kalo dia lagi iseng, dia akan mengambil kedua mainan itu dan menakut-nakutiku. Kalo sengaja dilihatin begitu sih aku gak kaget/takut sebenernya, tapi demi menyenangkan Dede, aku pura-pura kaget dan takut.
Yah dengan bijaknya dia akan bilang padaku :
"Gak usah takut Ibu, ini kan buaya dan katak. Buaya kan baik. Katak kan baik."
Gubrakk deh, itu kan kata-kataku dan bapaknya untuk menenangkan dia kalau dia takut sesuatu. Huahuahua.. udah dicontek abis tuh...
Udah masuk PBS tuh....

Temuan..penyebab susahnya memulai bisnis

Berdasarkan pengalaman saya bergabung dalam bisnis ini saya yang sekarang selama 3 bulan ini [singkat banget ya??], tapi sudah sedikit bisa melihat beberapa alasan kenapa orang-orang belum juga memulai bisnis. Sama dengan saya sebelumnya...
Kalo dulu alasan saya adalah : saya gak punya modal dan gak bakat bisnis. Terus saya sudah menjudge diri saya cocoknya hanya sebagai pekerja yang ikut orang. Disuruh ini dan itu, dimarah-marahin kalo gak beres kerjanya. Ya nasib.... terima aja asal di rekening pas akhir bulan ada transferannya.

Nah dari beberapa orang yang pernah saya ajak untuk bisnis ini secara online maupun offline, berikut adalah alasan2nya: :
1. Masih sibuk berkarir dan cari pengalaman kerja
Kayaknya takut kerja keras nih, alias gak mau nyambi. Siang kerja kantoran, malem dan libur kerja sampingan. Yo wis, kasih waktu 3 bulan lagi deh.
2. Di kantor udah banyak agen oriflame
Kan jualnya bisa ke tetangga atau online? Ke temennya temen atau temennya saudara atau temennya temennya lagi ?
3. Kantor oriflame selalu rame, malas ngantri
Kan bisa online, fax dan phone order? Mau diambil di orifast atau diantar ke rumah, BISA
4. Rumahku jauh dari kantor Oriflame, berat diongkos
5. Gak bakat MLM dan bisnis
Kan belajar, kalau gak mau belajar tidak akan pernah bisa dan tidak akan pernah berbakat. Kalau nungguin kerjaan yang sesuai bakat sih bisa aja, tapi kapan? Kesempatan ini ada sekarang dan di depan mata, kenapa tidak mencoba mem'bakati' pekerjaan yang ada. Lama-lama kan jadi bakat juga.
6. Belum waktunya saya bisnis
Lalu, kapan saat yang tepat? Ketika pensiunkah? Maunya kan kita sebelum masa pensiun udah pensiun duluan. Tapi tetep... hidup terjaminlah..
7. Tidak punya uang untuk modal
Lha..cuman 40ribu. Gak usah ke salon sekali atau jajan di mal sekali udah tuh dapet modal. Atau mau yang gratis? Rasanya kalau gratis, nanti gak ada gregetnya deh. Gak ada usaha, mumpung modal gratis, kerja seenaknya aja, hihi, gitu kali. Kecuali...emang gak punya banget dan emang niat kerja bangeeeettt.
Dari semua jawaban di atas, yang paling aneh adalah tidak punya uang untuk modal yang digunakan sebagai tameng. Ketika saya bilang, saya bantu dulu modalnya, modal anda hanya komitmen dan kerja keras. Malah ada yang karena saya kasian dengan ekonominya yang tidak mampu saya tawarkan gratis karena maksud hati bener-bener tulus ingin membantu, karena awalnya dia tanya lowongan kerja di kantor tempat saya bekerja dan setelah ditanyakan ternyata tidak ada.
Eh ndak mau juga. Padahal sekarang tuh dia dalam keadaan nganggur dan tiap hari ngeluh gak punya uang.
Jadi... maunya apa ya? Nunggu hujan duit kali ya?
Pengennya, mungkin kalau dia minta ikan dikasih ikan, gak mau kalo dikasih pancing, hehe.
Jadi kalau kemauan udah ndak ada, yo wis, mau bagaimana lagi.
Siapkan mental aja untuk tidak menjamah bisnis apapun juga dan berlomba mencari kerja kantoran dengan beribu pelamar lainnya di seluruh Indonesia.

Susah ya memulai punya bisnis?
TIDAK. BISA SEKARANG JUGA. DI SINI!!

You're Important

Don’t say you are not important
It simply isn’t true
The fact that you were born
Is proof, God has a plan for you
The path may seem unclear right now
But one day you will see
That all that came before
Was truly meant to be
God wrote the book that is your life
That’s all you need to know
Each day that you are living
Was written long ago
God only writes bestsellers
So be proud of who you are
Your character is important
In this book you are the “Star”
[dari seorang teman,
yang ingin membuatku merasa berarti
dan selalu bersemangat]

Tips Pengasuhan untuk Orang tua bekerja

Oleh Taufan surana [www.balitacerdas.com]
Tips Ampuh untuk Orangtua yang Keduanya Bekerja. Dengan memanfaatkan sedikit waktu yang anda punya di rumah, anak anda bisa tumbuh menjadi jauh lebih cerdas.

TIGA TAHUN PERTAMA dalam kehidupan anak merupakan masa yang paling sensitif, yang akan SANGAT MENENTUKAN perkembangan otak dan kehidupannya di masa mendatang.

Mengapa begitu ?

Bagian TERPENTING tubuh kita, yaitu OTAK, tumbuh dengan sangat pesat pada awal kehidupan, dan akan mencapai 70-80% pada 3 TAHUN PERTAMA !

Bayangkan ! Otak yang begitu penting ini ternyata sebagian besar ditentukan pada awal kehidupan kita.

Saya sempat SHOCK membaca hasil penelitian ini !

Artinya, jika anda menginginkan anak anda tumbuh dengan kondisi yang TERBAIK, maka anda harus menginvestasikan waktu dan apapun pada 3 tahun pertama ini, lebih dari waktu yang lain.

Jika anda mengabaikan begitu saja rentang waktu 3 tahun pertama ini, maka anak anda tidak akan berkembang dengan maksimal, dan anak anda akan menjadi anak yang biasa-biasa saja.

Apakah itu yang anda inginkan ? Tentu saja tidak !

Jika kita sebagai orangtua bisa melakukan yang terbaik bagi anak, maka itulah KEWAJIBAN kita untuk memberikan HAK anak kita.

Di buku berbahasa Jepang yang berjudul Anak Cerdas dengan IQ 200 Ditentukan oleh IBUNYA, dicantumkan hasil interview terhadap banyak sekali ibu yang berhasil mendidik anaknya menjadi sangat cerdas sekali.

Intinya, peran ibu yang BENAR pada 3 TAHUN PERTAMA akan sangat menentukan kecerdasan anaknya.

Maksud kata yang BENAR disini, tidak ada hubungannya apakah sang ibu tersebut bekerja ataukah sebagai ibu rumah tangga secara full-time.

Disini saya akan sampaikan TIPS yang sangat AMPUH yang HARUS dilakukan oleh ibu, terutama ibu yang bekerja karena waktu bersama dengan anak sangat terbatas.

Tetapi sebenarnya juga perlu diperhatikan oleh ibu rumah tangga yang full-time, karena biasanya, karena merasa punya waktu banyak dengan anak, tetapi justru tidak segera dilakukan dengan konsisten.

Apa saja tips tersebut ?

PERTAMA,

Berikan waktu 1 JAM KHUSUS setiap harinya, tanpa boleh diganggu gugat oleh kegiatan lain, untuk anak anda untuk berinteraksi dengan kegiatan yang efektif bagi perkembangan kecerdasannya.

Untuk memberikan gambaran yang nyata, saya terjemahkan saja garis besar salah satu hasil wawancara di buku yang saya sebutkan diatas tadi.

Seorang ibu yang sekaligus wanita karir yang bernama Sakane berhasil mendidik anaknya, Akio (3 th 5 bln) mencapai IQ 198. (catatan : IQ rata-rata anak pada umumnya adalah 90 s.d. 109).

Sebagai seorang wanita karir, Ms. Sakane terpaksa harus menitipkan Akio di TPA (Tempat Penitipan Anak) sejak usia 3 bulan, dari pagi dan dijemput jam 5:30 sore. Tiba di rumah biasanya sekitar jam 6 lebih.

Setelah itu, sebelum menyiapkan makan malam pada jam 7:30, Ms. Sakane memberikan WAKTU KHUSUS selama 1 JAM kepada Akio untuk melakukan program pendidikan anak.

Ms. Sakane bercerita :

-----------
Karena saya bekerja, waktu 30 MENIT sebelum membawa Akio ke TPA dan 1 JAM setelah pulang ke rumah merupakan waktu yang SANGAT BERHARGA. Waktu 1 jam ini, jika saya melakukan hal-hal lain yang bermacam-macam akan menjadi waktu yang hilang begitu saja. Tetapi waktu 1 jam ini saya tentukan khusus untuk Akio, tanpa melakukan hal lain apapun juga.

Saya gunting gambar-gambar binatang dan gambar yang menarik lainnya dari buku/majalah, kemudian saya buat kartu bergambar dan saya tunjukkan kepada Akio satu-per-satu.

Pada awalnya saya berpikir, apakah ada artinya saya mengajarkan hal-hal kecil ini. Tapi, karena saya pernah mendengar bahwa hal ini sangat baik untuk olah raga otak, maka saya teruskan juga.

Anak saya sepertinya sangat senang sekali melihat gambar yang berubah dengan cepat dan terus-menerus, dia melihatnya dengan sungguh-sungguh. Pada awalnya saya khawatir apakah hal ini ada hasilnya, tetapi begitu Akio mulai bisa bicara, saya menjadi yakin dan berpikir, Oo.. ternyata dia mengerti !.

Setelah itu saya perkenalkan dengan DOTS CARD (kartu untuk belajar berhitung), dan menjadi mahir berhitung tambah-kurang-kali-bagi. Sekarang Akio sudah mulai bisa perhitungan akar dan persamaan tingkat tinggi. Sayapun menjadi bangga kepada diri saya sendiri. Sekarang, jika saya pulang, dia langsung membawa dots card dan berkata, Mainan ini yoook....
----------

Dari situ kita bisa melihat bahwa jika waktu yang sebentar itu hanya untuk bermain yang tidak jelas, maka waktu tersebut akan hilang begitu saja. Dengan hal-hal seperti diatas, akan besar sekali manfaat yang diperoleh oleh anak kita.

Pengalaman saya sendiri, setelah beberapa bulan menerapkan hal yg sama kepada kedua anak saya, Rihan (4 th) dan Afi (1 th 4 bln), hasilnya cukup mulai kelihatan.

Rihan sudah sangat lancar membaca Bahasa Jepang (huruf Hiragana dan Katakana) sejak usia 3 tahun. Untuk Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, kelihatan berkembang dengan lebih baik berkat
penerapan kartu bergambar tersebut (istilah populer dalam pendidikan anak adalah FLASH CARD).

---------------------

Sedangkan Afi, walaupun belum bisa berbicara, sudah kelihatan sekali senang dengan huruf dan buku. Bangun tidur pagi, dia biasanya langsung mengambil bukunya untuk minta dibacakan ataupun dia lihat-lihat sendiri. Kelihatan sangat lucu sekali melihat anak seusia Afi membaca buku sendiri sambil kadang-kadang mengeluarkan suara yang bermacam-macam :)

Jadi, jika anda belum melakukan hal yang sama,

SEGERA anda lakukan permainan ini kepada anak anda. Cukup HANYA 1 JAM sehari, tetapi pengaruhnya sangat luar biasa..... dan ini sudah TERBUKTI !

Di buku yg saya sebutkan di atas dikatakan bahwa saat ini di Jepang sedang terjadi REVOLUSI SECARA DIAM-DIAM dalam pembelajaran anak usia dini ( 0 s.d. 3 Tahun ).

Dan sayapun merasakannya dengan melihat semakin banyaknya masalah pembelajaran usia dini dibahas di media massa.

Selain itu, di grup 4 tahun 'sekolah'-nya Rihan (selevel TK A di Indonesia (?)), semuanya sudah lancar membaca.

Jika kita tidak segera melakukan hal yang sama kepada anak-anak kita, akan semakin tertinggallah bangsa kita ini !

Marilah kita ikut mencerdaskan generasi masa depan kita dengan dimulai dari keluarga kita sendiri.


Tips yang KEDUA,

Untuk para orangtua yang bekerja, anda perlu MEMONITOR dan memberikan PENGARAHAN yang benar kepada babysitter atau siapa saja yang mengasuh anak anda tentang kegiatan yang perlu dilakukan oleh anak anda selama anda tidak di rumah.

Buatlah DAFTAR KEGIATAN anak anda dengan jelas, sehingga babysitter anda tahu apa yang harus dilakukan setiap harinya dalam hal kegiatan yang mampu memberikan stimulasi pada perkembangan kecerdasan anak, baik kecerdasan intelektual, emosi maupun perkembangan fisik dan sosialnya.

Jangan sampai babysitter anda hanya bertugas menjaga SAJA, tanpa memberikan stimulasi-stimulasi yang sangat diperlukan oleh anak anda. Akan sangat kasihan sekali anak anda nantinya, jika lingkungannya di masa yang sangat haus akan stimulasi ini ternyata tidak memberikan HAK-nya yang akan menjadi HARTA yang PALING BERHARGA di masa depan.

Cara yang pernah kami lakukan ternyata SANGAT EFEKTIF dan MUDAH diikuti oleh babysitter kami dulu. Sayangnya, cara pembuatan daftar tersebut tidak bisa dijelaskan dengan baik melalui newsletter ini, karena diperlukan gambar tabel kegiatan.

Ingatlah selalu, waktu terpenting dalam kehidupan anak anda terus berjalan dengan cepat. IT'S NOW OR NEVER !

Selamat menerapkan tips diatas dengan KONSISTEN setiap harinya.

Toilet Training

Sejak seminggu yang lalu kami mengajarkan pada Dede toilet training. Ternyata cukup susah. Padahal saudara sepupunya sudah bisa.
Kami mulai mengajarkan untuk tidak ngompol alias pipis di celana dengan cara bilang sama Bapak, Ibu atau Mbak jika mau pipis. Dan ternyata memang dia menurut.
Dia bilang : "Bapak/Ibu/Mbak, dede pipis!"
Tapi ya dalam keadaan celana sudah basah. Hehe. Akhirnya bahasanya diubah.
"Bilangnya sebelum pipis atau pas merasa mau pipis."
Dia menurutinya juga. Tapi dalam perjalanan menuju toilet biasanya pipis duluan.
Bahasanya diperjelas lagi : "Bilang sebelum pipis dan pipisnya ditahan hingga sampe toilet dan celananya dibuka."
Hasilnya : Dia panggil kami dan bilang, "Dede mau pipis. Tahan, tahan." dan berlari mencari kami untuk diajak ke toilet.
Memang tidak ngompol. Tapi selama 4-5 hari dia jadi seperti "latah". Baru sedikit pengen pipis udah teriak-teriak. Jadilah kami mengantarnya pipis setiap 5 menit.
Akhirnya dibilangin lagi, "kalo rasanya gak pengen banget, jangan ke toilet dulu, ditunggu sampai banyak."
Hahaha, orang tua yang rewel ya.
Akhirnya agak mendingan dan pipisnya rada banyak sekalinya pipis dibandingkan kalau pipis tiap 5 menit dan bahkan pernah 2 menit sekali.
Kalau tidur malam pun, jika dalam keadaan normal dia akan bangun ketika mau pipis. Kasus yang kuanggap tidak normal adalah ketika dia tidak tidur siang sehingga malemnya capek banget dan gak kebangun oleh perasaan pengen pipis atau dalam keadaan sakit atau pas hujan deres. Kalo hujan deres dipastikan udaranya adem pisan dan uenakk tenan dia tidurnya.
Tahap selanjutnya adalah BAB menggunakan toilet. Kayaknya agak susah karena dia ngeri duluan melihat Closet duduk dan dia harus duduk sedangkan ditengahnya bolong, hahaha.
Tantangan buat kami orang tuanya nih. Harus banyak akal dan ide supaya berhasil.

Libur Natal dan Tahun Baru

Libur panjang sejak 25 Des 08 - 4 Jan 09 sebenarnya moment yang sangat pas untuk mudik ke Bali. Bisa lebih puas berkunjung ke saudara-saudara yang jarang dikunjungi. Tapi ternyata Bapak si Dede harus masuk kerja nyiapin jadwal ujian mahasiswa. Jadilah diputuskan untuk di rumah saja.
PRT aku tawarin mudik atau tinggal? Dia pilih mudik. Lha iyalah mudik, libur gitu loh. Gaji utuh, dapet uang saku tapi gak kerja? Tapi biarinlah sekali-sekali. Jarang-jarang aku libur panjang begini.Jadilah kita bertiga di rumah.
Banyak rencana memenuhi kepalaku. Akan melakukan ini dan itu selama liburan terutama lebih banyak menulis dan menulis atau sekedar browsing tambah-tambah ilmu selain tentu saja bermain dengan si Dede yang lutju.
Hasilnya?
Semua diluar rencana!
Pergi keluar rumah mungkin 3-4 kali, itupun sebentar dan emang butuh banget. Kebanyakan di rumah. Maunya bermalas-masalan tidak usah masak, tapi kok tangannya gatel liat dapur pengen masak aja. Jadilah daku masak.
Hari pertama dan kedua rada bingung atur kerjaan rumah, mana duluan. Tapi akhirnya selesai juga semuanya.
Si dede rada rewel kalo ada Bapaknya. Bapaknya suka gangguin, jadi dua orang itu dapat dipastikan selalu bertengkar dan ribut. Mereka akur kalo main bola, main sepeda dan main game komputer. Beda pas Bapaknya masuk kerja dan Dede di rumah cuman sama aku doang. Aku tinggal nyuci, bersihin kamar mandi, nyapu, ngepel dan masak, dia anteng aja main sendiri sambil sekali sekali manggil kalo dia ada kesulitan masang puzzle dan kadang maksa juga minta dibacain cerita padahal aku lagi masak. Terpaksa masaknya ditinggalkan sebentar karena biasanya dia sebentar doang minta ditemenin. Apalagi setelah dikasi tau aku masih ada kerjaan. Dia juga manggil aku kalo mau pipis. Yang ini.. minta ampun deh..gara-gara toilet training, dia jadi merasa bahwa pengen pipis sedikit saja dia harus mengeluarkannya dan akan segera panggil-panggil untuk dibukakan celananya.
Jadi.. yang namanya liburan sebagaimana sibuknya kerjaan rumah tetep asyik, hehe. Apalagi ketika awal-awal libur, tiap pagi si Dede tanya dengan wajah harap-harap cemas : "Ibu ndak kerja, ndak?"
Aku jawab : "Ndak, Ibu libur, di rumah aja."
Wajahnya langsung seneng : "Oye Oye"
Terus tanya Bapaknya : "Bapak ndak kerja, ndak?"
Bapaknya jawab : "Ndak kerja"
Wuih tambah seneng dia. Tapi pas Bapaknya kerja tgl 30-31, dia baik-baik aja.
Yah..begitulah liburanku yang meskipun di rumah saja tapi sangat sangat menyenangkan dan pengen begitu terus. Jadi semangat nih kerja sampingannya :)